Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Lewat Edukasi dan Advokasi, Masindo Berupaya Memasyarakatkan Budaya Sadar Risiko

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/faisal-aristama-1'>FAISAL ARISTAMA</a>
LAPORAN: FAISAL ARISTAMA
  • Kamis, 08 Desember 2022, 13:27 WIB
Lewat Edukasi dan Advokasi, Masindo Berupaya Memasyarakatkan Budaya Sadar Risiko
Masindo saat menggelar acara Festival Masindo: Road to Hari Sadar Risiko 2022/Net
rmol news logo Kesadaran masayarakat Indonesia terhadap risiko yang ada di sekitarnya dinilai penting untuk ditanamkan, termasuk cara menanggulanginya. Atas dasar itu, sekelompok individu yang memiliki persamaan pandangan dan visi untuk memasyarakatkan budaya sadar risiko membentuk wadah bernama Masyarakat Sadar Risiko Indonesia (Masindo).

Ketua Masindo, Dimas Syailendra R mengurai bahwa pihaknya bekerja melalui edukasi, advokasi, kajian, dan informasi berbasis bukti ilmiah dalam mewujudkan visi tersebut.

Salah satu langkah konkret adalah dengan mengadakan acara Festival Masindo: Road to Hari Sadar Risiko 2022 yang digelar pada Minggu lalu (4/12). Dalam acara ini, Masindo beserta para narasumber memperkenalkan ragam pengurangan risiko yang dapat dilakukan oleh masyarakat. Acara ini merupakan bentuk kolaborasi antara Masindo dan komunitas maupun individu penggiat budaya sadar risiko di Kota Bandung.

“Masindo mempunyai visi untuk mewujudkan masyarakat Indonesia yang sadar dan peduli risiko untuk hidup lebih sehat secara jasmani dan rohani. Untuk merealisasikan visi tersebut, Masindo berupaya membangun kesadaran mengenai risiko, dampak, dan strategi menguranginya,” ujarnya kepada wartawan, Kamis (8/12).

Edukasi terkait konsep pengurangan bahaya (harm reduction) adalah salah satu hal yang dilakukan Masindo guna mengurangi risiko kesehatan, lingkungan, dan sosial terkait dengan kebiasaan tertentu. Konsep pengurangan bahaya memperkenalkan masyarakat pada alternatif yang lebih rendah risiko, terutama jika berhenti total sulit dilakukan.

“Konsep ini telah banyak diadopsi dalam kebijakan pemerintah maupun kebiasaan masyarakat, contoh yang paling sering ditemui belakangan ini adalah penerapan protokol kesehatan untuk mengurangi risiko terpapar virus,” ungkap Dimas.

Dimas juga menambahkan beberapa contoh lain dari pengurangan bahaya seperti menggunakan sabuk pengaman dan helm saat berkendara, inovasi kendaraan listrik, dan subtitusi kantong plastik sekali pakai. Dimas menambahkan bahwa pengurangan bahaya juga dapat diterapkan untuk mengatasi berbagai masalah kesehatan, termasuk masalah yang muncul akibat kebiasaan merokok.

“Banyak masalah kesehatan yang muncul akibat kebiasaan yang berisiko seperti kebiasaan merokok. Untuk hal ini, produk tembakau alternatif seperti rokok elektrik dan produk tembakau yang dipanaskan dapat menjadi alternatif yang lebih rendah risiko utamanya bagi perokok dewasa yang sulit berhenti,” jelas Dimas.

Saat acara Festival Masindo: Road to Hari Sadar Risiko 2022, Kepala Bidang Ketahanan, Ekonomi, sosial, Budaya, Agama dan Ormas, Kesbangpol Kota Bandung, Apep Insan Farid memberi sambutan yang positif. Dia menyampaikan apresiasinya terhadap inisiatif yang diambil oleh Masindo untuk membangun kesadaran terhadap perilaku berisiko di masyarakat.

“Pemerintah tidak bisa berjalan sendiri dalam membangun paradigma. Di sini kita memerlukan peran serta komunitas seperti Masindo untuk memberikan edukasi kepada masyarakat umum,” sebutnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA