Agenda terdekat, penunjukan Ahmad Muzani disinyalir untuk menjaga Prabowo-Gibran bisa dilantik dengan lancar sebagai Presiden dan Wakil Presiden 2024-2029 pada 20 Oktober nanti.
"Gerindra berkepentingan menduduki posisi ketua MPR RI guna memastikan proses pelantikan Prabowo-Gibran berjalan tanpa dinamika tertentu di internal MPR, termasuk riak-riak di luar parlemen," ujar Direktur Eksekutif Sentral Politika, Subiran Paridamos kepada
Kantor Berita Politik RMOL, Sabtu (5/10).
Di samping itu, "jatah" Ketua MPR juga disinyalir menjadi jalan tengah antara Gerindra dan dua parpol teratas di Pemilu 2024, yakni PDIP dan Golkar.
Untuk PDIP sebagai parpol pemenang Pileg 2024 sudah mendapat kursi Ketua DPR RI yang kembali dipegang Puan Maharani.
"Sementara Golkar tidak melakukan manuver karena menghargai posisi politik Gerindra sebagai ketua Koalisi KIM Plus. Dan mungkin saja Golkar akan mendapatkan kompensasi lebih di kabinet Prabowo-Gibran akibat melepas posisi ketua MPR ke Gerindra," sambung Subiran.
Melihat peta politik ini, Subiran meyakini meyakini pelantikan Prabowo-Gibran bisa berjalan lancar dengan diangkatnya Ahmad Muzani sebagai Ketua MPR.
"Sehingga ketika posisi ketua MPR dijabat Ahmad Muzani dari fraksi Gerindra, sudah sangat tepat," tutup Biran.
BERITA TERKAIT: