Soal hal tersebut, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, untuk memastikan kualitas udara tidak bisa hanya mengandalkan pemantauan satu hari saja. Melainkan harus berdasarkan pengamatan yang kontinyu.
"Bila kondisinya itu terburuk selama 2 bulan setiap hari berarti ada yang salah di kota kita ini," kata Anies usai mengikuti upacara HUT Kota Jakarta di Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat, Rabu (22/6).
"Tapi bila ada satu hari di situ buruk sekali kemudian hari-hari berikutnya kembali seperti normalnya Jakarta, pasti ada sebuah peristiwa yang terjadi di hari itu," sambungnya.
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu menegaskan, kualitas udara tidak memiliki pembatasan administrasi. Artinya emisi udara bisa disebabkan aktivitas di dalam kota, tapi juga bisa karena adanya pergerakan dari berbagai wilayah.
"Apakah Jakarta bersih? Belum, jelas tidak. Ada emisi kendaraan bermotor," katanya.
"Karena itu mengapa selama empat tahun itu kita genjot serius soal transportasi publik umum, tujuannya adalah salah satunya untuk mengurangi polusi yang terjadi di kota kita," pungkasnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: