Kunjungi Korban Bacok, Bupati Kediri Cover Biaya Pengobatan

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ahmad-alfian-1'>AHMAD ALFIAN</a>
LAPORAN: AHMAD ALFIAN
  • Selasa, 08 Maret 2022, 09:58 WIB
Kunjungi Korban Bacok, Bupati Kediri Cover Biaya Pengobatan
Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana saat mengunjung korban pembacokan sadis yang terjadi di Dusun Bangun Mulyo, Desa Pojok, Kecamatan Wates pada Senin (7/3)/Net
rmol news logo Langkah tegas ditunjukkan Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana saat mengunjung korban pembacokan sadis yang terjadi di Dusun Bangun Mulyo, Desa Pojok, Kecamatan Wates pada Senin (7/3).

Dia dayang ke lokas tersebut tidak hanya untuk menjenguk, tapi juga memastikan para korban mendapat perawatan dari rumah sakit.

Didampingi perangkat desa dan pihak kepolisian, bupati sempat diantarkan langsung ke rumah para korban. Bupati menemui satu persatu keluarga korban, menyampaikan rasa bela sungkawa dan memberikan santunan.

Saat itu dari tujuh korban yang semula menjalani perawatan di rumah sakit swasta, sebagian memilih pulang. Alasannya, karena takut biaya perawatan yang ditanggung akan semakin besar jika terlalu lama di rumah sakit.

Salah satunya Kristiono, yang mendapatkan 32 jahitan di bagian tubuh akibat sabetan sabit.

Mendengar kabar tersebut, Bupati langsung menghubungi Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Simpang Lima Gumul Tony Widyanto. Bupati meminta supaya para korban bisa dirawat di rumah sakit milik pemerintah kabupaten Kediri tersebut.

"Dok, ini kejadian di Wates korban yang luka berat atau ringan sudah pulang (dari rumah sakit) karena takut biaya. Kita cover ya," kata Bupati seperti diberitakan Kantor Berita RMOLJatim, Selasa (8/3).

Selanjutnya, Bupati mendatangi rumah Kristiono. Ditemui Kristiono dan istrinya, selain memberikan santunan, Bupati menyampaikan niat kedatangannya itu dan membujuk supaya mau dirawat kembali di rumah sakit.

Kristiono terlihat menuruti anjuran Bupati. Bupati juga berpesan pada Kepala Desa Pojok supaya para korban yang mengalami luka-luka yang memilih pulang mau dirawat kembali di RSUD SLG.

Sementara itu, Kepala Desa Pojok Darwanto menyampaikan, dalam kejadian itu, ada sepuluh orang yang menjadi korban, tiga diantaranya meninggal dunia. Dari tujuh orang yang mengalami luka dan dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan, empat orang memilih pulang.

"Tiga orang yang masih dirawat di rumah sakit orang tuanya (pelaku) bapak, ibu, sama adik. adiknya yang saat ini kritis," ungkapnya.

Pada Senin pagi, pelaku sempat cek cok dengan ibunya. Kemudian, kejadian pembacokan terjadi siang hari. Pelaku mengamuk dengan posisi membawa sabit.

"Jadi siapapun yang ada itu dibabat, yang melerai pun ikut dibabat," terang Darwanto.

Sementara itu, Nurkholis, Ketua RT 41 yang rumahnya tidak jauh dari tempat tinggal pelaku, menyampaikan kejadian terjadi sekitar pukul 12.30 WIB. Dia waktu itu juga sempat dikejar-kejar pelaku dengan membawa sabit.

"Kejadiannya cepat, paling tidak sampai lima belas menit. Kesehariannya orangnya tertutup," bebernya.

Usai kejadian pembacokan itu, pelaku berisial R, (35) diamankan polisi. Sementara, tujuh korban luka dilarikan ke RS Surya Melati, sedang tiga korban meninggal dibawa ke RS Bhayangkara Kediri. Tiga korban meninggal yakni Trinah, Siti Mujayanah dan Aziz malam harinya langsung dimakamkan di Pemakaman Umum Desa Pojok. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA