Omicron Makin Mengancam, Ridwan Kamil Minta Seluruh Kepala Daerah di Bodebek dan Bandung Raya Tingkatkan Kewaspadaan

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/agus-dwi-1'>AGUS DWI</a>
LAPORAN: AGUS DWI
  • Selasa, 08 Februari 2022, 11:40 WIB
Omicron Makin Mengancam, Ridwan Kamil Minta Seluruh Kepala Daerah di Bodebek dan Bandung Raya Tingkatkan Kewaspadaan
Ilustrasi varian Omicron/Net
rmol news logo Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meminta seluruh daerah meningkatkan kewaspadaan namun tetap tidak panik seiring kasus aktif harian Covid-19 varian Omicron yang menunjukan kenaikan signifikan.

Berdasarkan arahan dari Presiden Joko Widodo, Ridwan Kamil meminta seluruh kepala daerah untuk tetap disiplin dalam protokol kesehatan, khususnya kepatuhan dalam penggunaan masker.

"Arahan Kapolda Jabar juga sangat baik, mulai lagi dilaksanakan razia dan penindakan, sambil membawa masker untuk mengingatkan bahwa pandemi belum usai," kata Ridwan Kamil di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Senin (7/2).

Ia mengimbau seluruh kepala daerah untuk mendorong kembali penggunaan aplikasi PeduliLindungi. Bahkan dirinya meminta kepada bupati/walikota turun langsung ke lapangan guna memastikan penggunaan Aplikasi PeduliLindungi di pusat keramaian.

"Untuk PeduliLindungi sudah saya perintahkan pada bupati/wali mota jangan abai melakukan pengecekan, apakah aplikasi itu dipergunakan atau tidak sebagaimana semestinya," kata pria yang kerap disapa Emil, dikutip Kantor Berita RMOLJabar.

Emil pun memberikan pesan khusus untuk aglomerasi Bogor, Depok, Bekasi (Bodebek) dan Bandung Raya sebagai kawasan dengan jumlah peningkatan kasus yang tinggi.

"Di Jawa Barat 80 persen kasusnya itu hanya ada di enam sampai tujuh daerah, berarti 20 daerah yang lain relatif rendah. Tapi ini tak menjadikan 20 daerah yang rendah kasusnya lalai atau abai terhadap potensi naiknya Omicron," ujarnya.

Untuk kawasan Bodebek, Emil mengimbau kepada rumah-rumah sakit mulai menyiapkan fasilitas guna mengantisipasi lonjakan pasien. Misalnya, bagi rumah sakit yang tingkat keterisian tempat tidurnya sudah melebihi 40 persen, maka perlu penambahan jumlah tempat tidur.

"Keterisian rumah sakit kalau menembus di atas 40 persen, artinya sudah waktunya seperti Depok untuk menambah jumlah tempat tidur di rumah sakit atau di ruang-ruang isolasi non rumah sakit," jelasnya.

Sedangkan khusus untuk Kota Bandung, Emil meminta supaya dilakukan random sampling di hotel-hotel dan restoran. Hal ini guna mengantisipasi penularan virus Covid-19 yang berasal dari wisatawan luar kota.

"Saya minta khususnya di Bandung, Pak Yana (Plt Walikota Bandung) dapat dilakukan random sampling pengetesan di hotel-hotel dan restoran. Karena diduga derasnya wisatawan mempengaruhi tingginya kasus Omicron," tutup Emil.  rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA