Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Widyastuti mengatakan jumlah ini lebih rendah dibandingkan kapasitas yang disediakan ketika puncak gelombang kedua kasus Covid-19 pada Juli 2021, dengan kapasitas sekitar 15.000 tempat tidur.
"Kami lihat trennya, nanti kalau trennya naik kami luaskan sambil melihat regulasi dari pusat," demikian kata anak buah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan seperti diberitakan
Kantor Berita RMOLJakarta, Rabu (12/1).
Dengan menyediakan kapasitas sekitar 4.000 tempat tidur, maka rumah sakit rujukan dapat membuka ruang lebih besar untuk perawatan pasien non-Covid-19.
Menurut Widyastuti, untuk isolasi mandiri ditentukan penilaian dari satuan tugas, salah satunya terkait kelayakan lokasi.
Namun demikian, jika lokasi tidak memungkinkan menjadi tempat isolasi mandiri, maka pihaknya mendorong isolasi terpusat.
"Untuk kasus Omicron saat ini, dilakukan isolasi terpusat di RS Wisma Atlet dan rumah sakit rujukan," tandasnya.
BERITA TERKAIT: