Terpilih jadi Ketum GM FKPPI, Shandy Mandela: Pemuda-pemudi Pilar Bangsa Siap Hadapi Ancaman

Dalam acara yang dibuka oleh Menko Polhukam RI Mahfud MD tersebut, Shandy mengatakan sebagai organisasi pendukung KB FKPPI dan juga Organisasi Kemasyarakatan Pemuda (OKP), GM KB FKPPI ke depan harus dapat hadir di tengah dunia kepemudaan untuk menjadi role model Bela Negara.

“Kader-kader Generasi Muda KB FKPPI se-Indonesia harus dapat menyukseskan visi KB FKPPI dalam rancang bangun bela negara, bahwa pemuda pemudi adalah pilar bangsa dalam menghadapi berbagai ancaman bangsa," ujar Shandy dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (24/12).

Di samping itu, Sandy juga menyebut Indonesia yang akan mendapatkan bonus demografi nantinya, pemuda pemudi di masa yang akan datang harus tanggap terhadap inovasi dan peningkatan teknologi.

"Guna membangun bangsa dan negara," demikian Shandy.

Senada, Ketua Umum KB FKPPI Pontjo Sutowo mengatakan bahwa FKPPI bertekad berada di garis terdepan menghadapi setiap ancaman yang akan membahayakan bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

"Ancaman terhadap bangsa dan negara sekarang ini semakin beragam dan kompleks," ujar Pontjo.

Sementara itu, Asisten Teritorial Panglima TNI, Mayjen TNI Sapriadi, menambahkan,  bahwa Munas merupakan kegiatan pembinaan dalam berorganisasi. Sapriadi berharap melalui Munas ke-X, FKPPI akan semakin memperkokoh soliditas dan sinergitas para kader FKPPI dalam bela negara.

Menurutnya, kehadiran FKPPI bagian dari keluarga besar TNI POLRI, dapat bersinergi dan terintegrasi dengan seluruh komponen bangsa terutama dalam mempertahankan Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan NKRI.



"Saya yakin FKPPI mampu merespons dan menyikapi serta membantu memberikan solusi terhadap kompleksitas permasalahan yang dihadapi bangsa Indonesia saat ini dan di masa yang akan datang," kata Sapriadi.

Dalam pertemuan Munas ke-X turut dihadiri oleh beberapa pejabat tinggi negara yang juga anggota dari FKPPI, antara lain Ketua MPR RI Bambang Soesatyo, Menteri Pertanian RI, Syahrul Yasin Limpo, Menteri Perindustrian RI, Dr. Agus Gumiwang Kartasasmita, dan Ketua DPRD DKI Jakarta, Prasetyo Edi Marsudi.