Berdasarkan laporan Pusat Pengendali Operasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (Pusdalops BNPB), tinggi muka air pada awal banjir sekitar 50 sampai 300 sentimeter.
Berdasarkan data per Senin (18/1) pukul 09.30 WIB, tinggi muka air sudah mulai surut, dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulawesi Utara bersama BPBD Manado melakukan giat pembersihan material pascabanjir dan tanah longsor.
Namun, Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Raditya Djati mengabarkan, terdapat sejumlah korban dari bencana alam banjir dan tanah longsor di Manado ini.
"tercatat 6 orang meninggal dunia akibat banjir dan tanah longor di Kota Manado, Provinsi Sulawesi Utara ini," ujar Raditya dalam siaran pers yang diterima
Kantor Berita Politik RMOL, Senin (18/1).
Selain itu, Raditya juga menyebutkan ada 500 orang warga yang terdampak harus mengungsi. Namun, beberapa orang di antaranya sudah pulang ke rumah masing-masing.
"Selain itu, kerugian materil akibat bencana tersebut antara lain dua unit rumah rusak berat dan 10 unit rumah rusak sedang. Tim di lapangan juga masih melakukan pendataan kerusakan rumah," terang Raditya.
Hingga saat ini, Raditya memastikan BPBD) Provinsi Sulawesi Utara dan Kota Manado melakukan kaji cepat dan evakuasi bersama SAR, TNI/Polri, masyarakat dan relawan. Selain itu, BPBD Kota Manado juga memberikan bantuan makanan siap saji kepada para pengungsi.
Adapun untuk sejumlah kecamatan yang terdampak bencana ini antara lain Kecamatan Tikala, Kecamatan Paal Dua, Kecamatan Malalayang, Kecamatan Sario, Kecamatan Bunaken, Kecamatan Tuminting, Kecamatan Mapanget, Kecamatan Singkil dan Kecamatan Wenang.
Berdasarkan pantauan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Kota Manado berpotensi mengalami hujan yang dapat disertai kilat atau petir dan angin kencang,
"BNPB mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan siaga ditengah musim hujan yang akan terjadi di sejumlah wilayah hingga Februari 2021," ungkap Raditya.
"Masyarakat dapat memantau informasi prakiraan cuaca melalui BMKG serta memeriksa potensi bencana disekitar wilayah melalui InaRisk," pungkasnya.
BERITA TERKAIT: