Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta, Juaini Yusuf menyampaikan saat ini pihaknya memiliki tiga jenis pompa untuk pengendalian banjir, yaitu Pompa Stasioner, Pompa Mobile, dan Pompa Apung.
Untuk Pompa Stasioner, saat ini Dinas SDA memiliki 487 unit pompa stasioner yang tersebar di 178 lokasi. Lokasi Pompa Stasioner tersebut umumnya berada di dekat sungai, waduk, maupun pintu air.
Menurut Juaini, kondisi Pompa Stasioner 90 persen dalam keadaan baik.
Ketika tinggi muka air meningkat, Pompa ini akan bekerja langsung untuk memompa air menuju sistem drainase yang lebih besar.
"Sisanya masih dalam perbaikan. Untuk pompa yang kondisinya baik pun secara rutin kami lakukan pengecekan agar pompa dapat bekerja secara optimal pada saat musim hujan," jelas Juaini dalam keterangannya, Senin (12/9).
Selain pompa statisioner, Juaini mengungkapkan tahun ini pihaknya juga telah menyiapkan penambahan sekitar 10 unit pompa mobile.
"Saat ini kami telah mempunyai 160 unit pompa mobile dengan kapasitas hingga 400 liter per detik. Jumlah tersebut akan bertambah sekitar 10 unit. Pompa mobile tersebut diprioritaskan untuk lokasi seperti Kali Betik, Muara Angke dan Teluk Gong, serta lokasi rawan genangan lainnya," lanjut Juaini.
Teranyar, Dinas SDA saat ini memiliki 65 unit Pompa Apung yang telah disebar ke lima wilayah DKI Jakarta. Di mana masing-masing wilayah mendapatkan 13 Pompa Apung.
"Meski ukurannya lebih kecil dan bentuknya lebih sederhana, daya sedot Pompa Apung cukup besar, yakni mencapai 50 liter per detik. Kami berharap Pompa Apung ini dapat semakin memaksimalkan penanganan banjir di seluruh wilayah DKI Jakarta," pungkas Juaini.
BERITA TERKAIT: