Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan menyampaikan, seluruh protokol kesehatan dalam Shalat Idul Adha dan ibadah kurban sesungguhnya telah disusun secara lengkap.
Namun konsistensi dalam penerapannya, menurut Anies, akan menjadi tantangan yang harus dituntaskan bersama-sama.
"Kami berharap Idul Adha kali ini juga sama. Sesudah ini, tidak terjadi lonjakan kasus di lingkungan kita masing-masing," ujar Anies, Rabu (29/7).
Dalam kesempatan tersebut, Anies juga menyerahkan 50.000 wadah ramah lingkungan, yaitu keranjang bambu sebagai tempat daging kurban yang akan dibagikan ke masjid dan berbagai lokasi pemotongan kurban di Jakarta.
Adapun protokol kesehatan utama yang telah disusun Pemprov DKI Jakarta tersebut antara lain:
1. Pemotongan hewan kurban dihadiri oleh panitia Kurban yang dibatasi jumlahnya, tidak boleh ada kerumunan yang bisa menimbulkan potensi penularan, dan semua petugas panitia kurban harus menggunakan masker dan jaga jarak.
2. Proses jual-beli hewan kurban secara langsung dilakukan dalam jarak aman. Dianjurkan agar jual-beli hewan kurban dapat melalui panitia/lembaga penyalur yang berwenang, ataupun dilakukan secara digital (
online) sehingga potensi interaksi dapat berkurang.
3. Masyarakat yang berisiko agar tidak berada di lokasi pemotongan, khususnya anak-anak, orang berusia lanjut, dan masyarakat yang memiliki penyakit penyerta (bawaan).
4. Semua daging kurban dapat didistribusikan oleh panitia penyelenggara kurban secara langsung dan sesegera mungkin kepada para mustahik.
BERITA TERKAIT: