"Saya menyadari itu semua tidak akan cukup. Anggaran sebesar apapun yang kita siapkan tidak akan mampu tuntaskan Covid-19," ujar Ganjar Pranowo dalam video conference di Gedung Graha BNPB, Matraman, Jakarta Timur, Selasa (12/5).
Untuk itu, Politisi PDIP ini menginisiasi gerakan gotong royong berbasis pentahelix, yang melibatkan masyarakat, pihak swasta, perguruan tinggi dan semua unsur yang peduli terhadap sesama.
"Di Jawa Tengah kami melahirkan gerakan Jogo Tonggo. Gerakan saling menjaga antartetangga," sebut Ganjar Pranowo.
Gerakan Jogo Tonggo ini menggalakkan kegiatan sosial, menjaga kesehatan masyarakat di tingkat RW dengan memperhatikan protokol kesehatan. Yakni tidak keluar rumah, mengenakan masker dan menjaga jarak.
Selain itu, gerakan tersebut juga memberikan edukasi untuk menjaga perputaran ekonomi masyarakat sekitar dengan membeli produk-produk hasil rumahan tetangga sekitar, saling berbagi atau barter kebutuhan pokok seperti beras, ikan, sayuran dan lain-lain.
"Ini kita putar agar perekonomian terus tetap berjalan, saling menjaga agar tetangga kita tetap selamat, bisa makan, bisa merasa aman, dan tentu saja nyaman," ungkap Ganjar Pranowo.
Rincian anggaran Rp 2,09 triliun yang dialokasikan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah antara lain, Rp 1,32 triliun untuk pelaksanaan program jaring pengaman sosial, Rp 183,5 miliar untuk jaring pengaman ekonomi, Rp 68,5 miliar untuk bantuan keuangan desa, Rp 425,14 miliar untuk fasilitas kesehatan, Rp 16,09 miliar untuk pemulangan pekerja migran Indonesia (PMI) asal Jawa Tengah, dan Rp 1,65 miliar untuk operasional.
BERITA TERKAIT: