Gubernur Khofifah Indar Parawansa dalam keterangannya Sabtu malam (25/4) menegaskan bahwa surat undangan itu adalah hoax yang dibuat pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab.
"Saya pastikan surat ini adalah hoax yang disebarkan oleh orang-orang yang tidak bertanggungjawab," ujar Khofifah.
Khofifah menegaskan secara pribadi maupun atas nama Pemerintah Provinsi Jawa Timur, dirinya tidak pernah menyelenggarakan doa bersama seperti yang tertera dalam surat tersebut. Khofifah meminta agar para penerima surat palsu tersebut untuk tidak menanggapinya atau bahkan menyebarkannya kembali kepada orang lain.
Di dalam undangan palsu itu disebutkan kegiatan doa bersama yang akan akan diselenggarakan pada hari Senin, 27 April 2020, pukul 15.30 WIB.
Menurut Khofifah, ajakan berdoa agar musibah Covid-19 ini cepat berlalu tidaklah salah. Yang salah adalah, kata dia, bahwa kegiatan doa bersama tersebut diselenggarakan dilakukan bersama-sama di Gedung Negara Grahadi. Padahal, saat ini Jawa Timur tengah berupaya memutus mata rantai Covid-19 dengan menerapkan physical distancing.
"Mari untuk sementara waktu kita berdoa dan beribadah di rumah masing-masing guna memutus mata rantai penularan Covid-19," demikian Khofifah.
BERITA TERKAIT: