Toh bantuan itu dirasa belum cukup. Para sopir angkutan petikemas ini juga ingin mendapatkan fasilitas yang diberikan kepada para pengemudi ojek
online (ojol). Yaitu mendapat
cash back pembelian BMM Pertamina.
Koordinator Komunitas Supir Angkutan Peti Kemas dan Barang Tanjung Priuk, Yulius Amo, dengan tegas meminta Presiden Joko Widodo untuk juga memberikan fasilitas serupa bagi sopir-sopir angkutan dan barang di Pelabuhan Tanjung Priuk.
"Jangan karena operator ojol di Indonesia dimiliki keluarga Menteri yang duduk di kabinet Joko Widodo-Maruf Amin, maka pegawainya dikasih
cash back BBM," ujar Yulius Amo, melalui keterangan tertulis, Kamis (23/4).
Pasalnya, BBM adalah kebutuhan utama bagi para sopir untuk menjalani aktivitasnya. Sehingga pemberian
cash back dinilai akan sangat membantu menekan biaya operasional para sopir.
Terlebih lagi saat ini harga minyak dunia tengah anjlok. Sehingga seharusnya Pertamina juga ikut menurunkan harga BMM agar biaya angkutan dan barang bisa lebih ditekan.
Selain itu, Yulius Amo juga sangat mendukung program kartu Prakerja yang dicanangkan pemerintah. Sebab ini bisa jadi program yang sangat membantu bagi anak-anak para sopir yang sudah masuk angkatan kerja baru. Sehingga mereka tidak direpotkan untuk menambah biaya pelatihan-pelatihan anak-anaknya agar siap masuk dunia kerja.
"Hampir 69 persen anak-anak sopir itu tahun ini banyak yang lulus dari sekolah menengah tetapi belum punya
skill untuk masuk dunia kerja. Jadi program Kartu Prakerja sangat positif sekali," tandas Yulius.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: