Kepala Dinas Sosial (Dinsos) KBB, Heri Partomo, memperkirakan masyarakat rentan miskin dari seluruh komponen berjumlah 100 ribu kepala keluarga (KK). Akan tetapi, hanya 28.537 KK yang masuk dalam desil 3 (D3) dan desil 4 (D4) berdasarkan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).
Dengan demikian, warga miskin baru D3 dan D4 akan mendapat bantuan uang tunai serta pangan dari pemerintahan daerah.
“Kalau D1 dan D2 yang masuk daftar Program Keluarga Harapan (PKH) dapat bantuan langsung dari pemerintahan pusat,†ujar Heri saat ditemui, Selasa (7/4).
Dipaparkan Heri, sehubungan wabah Covid-19 yang memicu tumbuhnya warga miskin baru, Pemerintahan Daerah Provinsi Jawa Barat akan menggelontorkan anggaran sebesar Rp 3,2 triliun untuk penguatan ekonomi warga. Untuk warga miskin baru di KBB, Pemprov Jabar menyediakan kuota bantuan bagi 54.709 KK.
“Gubernur sudah merencanakan itu untuk bantuan terkait dampak Covid-19. Nanti bentuk bantuannya uang tunai sama pangan sebesar Rp 500 ribu per-KK,†jelasnya, dikutip
Kantor Berita RMOLJabar.Kendati begitu, dia menuturkan, berdasarkan data DTKS, jumlah masyarakat miskin baru sebanyak 28.537 KK. Sehingga masih tersisa 26.170 KK yang berhak mendapat bantuan dari Pemprov Jabar.
“Jadi Dinsos saat ini sedang melakukan pengumpulan data terkait warga di luar DTKS ini. Di dalamnya kan ada pengemudi ojek pangkalan, UKM, petani, lalu sektor pendidikan seperti guru honorer. Pokoknya seluruh masyarakat yang rentan miskin itu sedang kita data dan sedang kita koordinasikan dengan masing-masing Dinas yang membawahinya,†bebernya.
“Jadi nanti skemanya, dari APBD berupa uang tunai Rp 300 ribu dan sembako Rp 200 ribu dari Kemensos untuk selama 4 bulan. Jadi kira-kira sekitar Rp 90 miliar yang dari APBD untuk memenuhi kebutuhan masyarakat rentan miskin itu,†tandasnya.
BERITA TERKAIT: