Aksi ini akan terus berlangsung di depan Kantor Gubenur Jatim, Jalan Pahlawan, Kota Surabaya hingga Sang Gubernur mau menemui mereka.
"Aksi akan terus kami lanjutkan sampai Ibu Gubernur mau menemui. Kami ini masyarakat yang ingin mempertanyakan, karena pada 17 Mei 2018, Ibu Gubernur melakukan perpanjangan izin pertambangan tidak memberitahukan warga," kata perwakilan warga Tumpang Pitu, Nurhidayat, Senin (24/2).
Dijelaskan Nurhidayat seperti dilansir dari
Kantor Berita RMOL Jatim, aksi mogok makan sudah memasuki kedelapan.
"Kami tetap bertekad melanjutkan aksi ini. Masak Ibu Gubernur tak punya hati sampai tidak mau menemui kami," tegasnya menyayangkan.
Aksi warga sekitar Gunung Tumpang Pitu mendatangi Kantor Gebernur Jatim dimulai sejak 20 Februari 2020. Mereka meminta agar Gubernur Khofifah mencabut izin pertambangan emas PT BSI dan PT DSI.
Menurut mereka, penambangan itu sangat meresahkan baik dari sisi ekologis, sosial, dan mata pencaharian warga.
BERITA TERKAIT: