Anggota Tim Reaksi Cepat (TRC) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Blora, Riyanto mengatakan, Banjir Blora disebabkan dari meluapnya Sungai Rowo anak Sungai Lusi yang melintasi pemukiman warga.
Akibatnya, puluhan rumah di Desa Sonokidul dan Plosorejo terendam banjir dengan ketinggian 20 sampai 100 cm.
"Di Desa Plosorejo 43 rumah warga dan 1 Dusun terendam banjir. Sedangkan untuk Desa Sonokidul 13 rumah terendam banjir dengan ketinggian 30-50 cm," kata Riyanto, dikutip
Kantor Berita RMOLJateng.
Riyanto mengatakan, hujan dengan intensitas ringan masih mengguyur wilayah setempat hingga Minggu malam (2/2). Namun debit air saat ini sudah mulai berangsur surut dan warga mulai membersihkan rumah mereka.
"Sekarang kondisi cuaca hujan ringan debit air sudah mulai surut, Tim TRC BPBD masih dilokasi untuk melaksanakan pemantauan," ujarnya.
Terpisah, Kalakar BPBD Blora, Hadi Praseno, mengimbau masyarakat untuk mewaspadai potensi genangan. Pihaknya juga mengimbau warga untuk tidak berlindung di bawah pohon saat hujan deras yang disertai petir.
"Kami imbau masyarakat agar mewaspadai potensi genangan terutama bagi daerah-daerah rawan banjir dan longsor. Kami juga minta agar masyarakat tidak berteduh di pohon pohon saat hujan deras turun," himbau Kalak.
BERITA TERKAIT: