Ketua Umum Indonesia Shipowner Association (INSA), Carmelita Hartoto mengatakan, keberlangsungan pembangunan Pelabuhan Marunda sangat penting dan harus ada solusi menyelesaikan sengketa PT Kawasan Berikat Nasional (KBN) dan PT Karya Citra Nusantara (KCN).
"Ini harus mencari jalan yang win-win (menguntungkan kedua pihak) agar kegiatan yang ada di Pelabuhan Marunda itu tidak terganggu dan tetap berjalan, harus mendapatkan solusinya," tutur Carmelita di Jakarta, Kamis (13/6).
Carmelita yang tergabung dalam Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) ini menilai keberadaan Pelabuhan Marunda sangat dibutuhkan dan dapat dijadikan penopang bagi Pelabuhan Tanjung Priok dengan pelayanan berbeda.
Tak hanya itu, Pelabuhan Marunda melayani kegiatan muatan curah seperti batubara, komoditas cair, dan lainnya. Berbeda dengan kegiatan kepelabuhan yang ada di Tanjung Priok.
"Penting keberadaan Pelabuhan Marunda ini. Karena yang dikerjakan barang yang berbeda. Pelabuhan Tanjung Priok lebih banyak berkonsentrasi terhadap kontainer, sementara Marunda mengangkut barang curah," paparnya.
Carmelita berharap investasi pembangunan Pelabuhan Marunda terus dijalankan untuk memaksimalkan peralatan yang dibutuhkan, sehingga ke depan pelayanan kepada pelanggannya dapat maksimal.
"Pelabuhan Tanjung Priok istilahnya dalam investasi alat-alatnya kan sudah banyak, tapi Pelabuhan Marunda harus berinvestasi lebih banyak lagi, bagaimana mereka memberikan servis kepada pelanggan-pelanggannya, dalam hal ini pelayaran barang curah. Jadi harapan kami, mereka terus berinvestasi," tutupnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.