Demikin disampaikan Analisis Eksekutif Assesment Ekonomi Keuangan BI Kantor Perwakilan Jawa Barat Imaduddin Sahabat saat meluncurkan mobil layanan penukaran uang terpadu di Kota Sukabumi.
“Daerah Subang dan Bogor rawan upal. Bahkan di Bogor peredarannya cukup besar," terang, Imaduddin seperti dilansir Kantor Berita RMOL Jabar, Selasa (21/5).
Imaduddin, peredaran uang palsu kini relatif kecil. Pasalnya, masyarakat sudah lebih awas dan jeli dalam membedakan uang palsu dan asli.
“Tidak banyak, sebab masyarakat sudah mulai tahu. Sehingga cepat teridentifikasi," ucapnya.
Ia menambahkan, Bank Indonesia (BI) terus menggencarkan sosialisasi pencegahan uang palsu. Termasuk ke daerah-daerah terpencil, agar masyarakat dapat mengetahui pecahan rupiah yang asli dan segera dicegah apabila ada temuan uang palsu.
"Kita juga sosialiasi ke masyarakat sampai ke Plara dan Ciletuh kalau di Sukabumi," ungkapnya.