Hal itu disampaikan Airin saat menjadi narasumber pada seminar dan tausiah kebangsaan bertema “Hijrah untuk Indonesia Maju†di Ciputat Timur, Kota Tangsel, kemarin. Turut hadir pada acara itu mantan Gubernur Nusa Tenggara Barat TGH Muhammad Zainul Majdi atau yang dikenal Tuan Guru Bajang.
Airin mengatakan, ada yang memberitakan bahwa pembagian sertipikat tanah itu sepi undangan. Padahal, kenyataannya pemerintah mengundang 40 ribu warga ke acara itu.
"Disini saya ingin mengklarifikasi, kemarin berita hoax dan fitnah terjadi. Mereka menyebarkan hoax bahwa pembagian sertifikat itu sepi. Padahal, saya saksi mata menyaksikan jumlah yang hadir itu diatas 23.000 orang," ujar Airin seperti dilansir
RMOL Banten, Kamis (7/2).
Lebih jauh Airin menjelaskan, jumlah kursi 40 ribu sengaja disiapkan panitia karena estimasi peserta atau penerima sertifikat memang sebanyak itu.
"Memang sengaja kita siapkan 40.000 kursi karena sertipikat yang jadi sebanyak itu. Padahal Camat sama Sekretaris Camat menyampaikan yang akan hadir itu sekitar 23.000," tegas Airin.
Airin mengaku mendapat potongan video dari warga yang menyoroti banyaknya kursi kosong. Ia menilai ada ketidaksesuaian jarak antara pengambil gambar dengan panggung utama acara.
"Itu orang yang duduk paling belakang. Karena saya melihat betul yang dia videoin adalah videotron pada saat pak Presiden bicara. Berarti jarak dia duduk dengan panggung utama itu sangat jauh," tandasnya.
[yls]
BERITA TERKAIT: