Untuk itu, PLN menggelar doa bersama bagi para korban, khususnya dari pegawai dan keluarga PLN Unit Induk Transmisi Jawa Bagian Barat (UIT JBB). Kegiatan doa bersama dilaksanakan di Kantor PLN UIT JBB, Depok yang dihadiri direksi dan pegawai PLN se-Jabodetabek, Rabu (26/12).
Kegiatan diawali dengan salat gaib berjamaah dengan imam Ustadz Fahmi, di mana salat gaib dilaksanakan untuk mendoakan secara jarak jauh para korban meninggal dunia akibat tsunami sebagai pengganti salat jenazah. Kegiatan dilanjutkan dengan pembacaan ayat suci Al Quran oleh Ustadz Fahmi, pembacaan yasin dan tahlil dipimpin Habib Ahmad bin Ali Assegaf serta tausiyah oleh Ustad Oemar Mita yang merupakan ketua Majelis Dakwah Indonesia.
"Atas nama direksi dan keluarga besar PLN mengucapkan terima kasih atas kehadiran bapak/ibu untuk mendoakan almarhum dan almarhumah, keluarga, sahabat, dan kerabat yang telah meninggalkan kita. Semoga almarhum dan almarhumah khusnul khotimah, diampuni dosanya, diterima segala amal ibadahnya. Dan keluarga yang ditinggalkan diberikan kesabaran dan ketabahan menerima cobaan ini," kata Direktur Bisnis Regional Jawa Bagian Barat Haryanto.
Seperti diketahui, 199 pegawai dan keluarga PLN UIT JBB menjadi korban tsunami saat tengah mengikuti employee gathering di Pantai Tanjung Lesung, Banten. Hingga 26 Desember, sebanyak 150 orang dinyatakan selamat dan masih dirawat di beberapa rumah sakit, 47 orang meninggal dunia, dan dua orang belum ditemukan.
Haryanto juga turut memberikan apresiasi bagi tim gabungan PLN yang bergerak cepat membantu pemulihan pasca bencana baik di Banten maupun Lampung.
"Terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu. Atas segala bantuan dan dedikasi yang tidak mengenal bahaya. Mulai dari evakuasi, identifikasi, pemakaman, dan sampai saat ini masih terus melakukan upaya terbaik untuk sahabat-sahabat kita," pungkasnya.
[wah]
Duka mendalam akibat tsunami Selat Sunda dirasakan masyarakat Indonesia, terutama keluarga besar PLN. 
