Menurut Kepala Humas BMKG Hary Tirto Djatmiko menjelaskan, seluruh kondisi tersebut dipantau, sebab dapat mengakibatkan longsor tebing kawah ke laut dan berpotensi memicu tsunami, seperti hipotesa yang disampaikan pada tanggal 22 Desember 2018 yang lalu.
"Karena itu kami meminta masyarakat tetap waspada dan menghindari lokasi pesisir pantai dalam radius 500 meter sampai dengan 1 kilo meter," ujar Hary, Rabu (26/12).
Kendati demikian secara umum, kondisi cuaca di sekitar Anak Gunung Krakatau diprakirakan hujan ringan hingga sedang pada malam hingga dini hari nanti.
Angin permukaan umumnya bertiup dari arah barat daya hingga barat dengan kecepatan antara 5 hingga 35 km/jam.
Sedangkan untuk potensi hujan sedang hingga lebat pada pagi hingga sore hari. Arah angin dari barat daya-barat, namun kecepatan angin permukaan relatif menurun dibanding hari sebelumnya, dengan kecepatan maksimum dapat mencapai 20 hingga 25 km hingga jam.
Untuk kondisi ketinggian gelombang laut di sekitar Anak Gunung Krakatau tadi malam diprakirakan antara 0.75 hingga 1.5 meter, sedangkan pada pagi hingga siang hari ini antara 0.75 hingga 2.0 meter, dan pada siang hingga malam hari diprakirakan ketinggian gelombang berkisar antara 0.75 hingga 1.25 meter.
[jto]
BERITA TERKAIT: