Peristiwa naik air laut melanda pemukiman warga dimulai sekitar Pukul 21.20 WIB. Perahu-perahu nelayan yang ditambat di sekitar Pelabuhan Anyer, Banten, talinya putus. Sementara perahu yang tambat di bagian belakang pelabuhan, terbawa arus laut keluar.
Prakirawan Badan Meterologi, Klimatologi dan Geofisika Ahmad Rivani mengatakan, air pasang di pantai Anyer hanya fenomena gelombang biasa.
“Anyer hanya fenomena gelombang pasang biasa. Bukan tsunami. Tidak ada catatan gempa. Namun baiknya jauhi pinggir pantai." Kata Ahmad dalam keteranganya, Sabtu (22/12) malam.
Kepada
Kantor Berita Politik RMOL, Mulyana, warga Anyer menceritakan, warga yang tinggal di sekitar kawasan Pantai Marbela, Bandulu, Anyer berhamburan menuju daerah yang lebih tinggi. Warung-warung yang ada di pinggir pantai Marbela hanyut diterpa gelombang.
“Kami terkejut, tiba-tiba laut pasang tidak seperti biasanya. Warga panik dan naik ke pegunungan. Surutnya pun sangat jauh dari pantai. Warga disepanjang garis pantai panik dan berlari ke tempat yang jauh lebih tinggi," ungkap Mulyana.
Hal serupa dituturkan Iman, warga di Pelabuhan Anyer, Banten menuturkan, kejadian naiknya air laut yang tidak biasa,. Terjadi sekitar pukul 21.20 WIB.
“Tali perahu nelayan di Pelabuhan Anyer putus. Perahu lepas ke laut. Warga juga sudah mengungsi ek daerah yang lebih tinggi,†ujar Iman.
Sementara warga di Kecamatan Sobang, Kabupaten Pandeglang, Banten, juga mengalami kepanikan. Mereka meninggalkan rumah.
“Air udah pasang ke jalan mas," ujar Mamat, warga setempat kepada
Kantor Berita Politik RMOL saat dihubungi, Sabtu (22/12) malam.
Dari Lampung, warga disekitar Pantai Kalianda, Pelabuhan Panjang, dan pantai Teluk mengalami kepanikan serupa di Banten. Air laut naik naik cukup cepat dan masuk ke dalam rumah warga.
"Warga panik, rumah kami tiba-tiba diterpa gelombang laut. Belum pernah terjadi pasang air laut seperti malam ini," ujar Hairudin, warga Panjang, Bandarlampung kepada
Kantor Berita Politik RMOL, Sabtu (22/12) malam.
Kendati demikian, pantauan
Kantor Berita Politik RMOL dari situs resmi BMKG.go.id dikatakan bahwa hal itu merupakan fenomena alamiah air laut pasang.
"BMKG tidak mencatat adanya gempa yang menyebabkan tsunami malam ini. Yang terjadi di Anyer dan sekitarnya bukan tsunami, melainkan gelombang air laut pasang. Terlebih malam ini ada fenomena bulan purnama yang menyebabkan air laut pasang tinggi. Tetap tenang,"
[yls]