Sahroni, salah satu peserta mengalami pingsan setelah dikubur selama tiga jam dalam aksi unjuk rasa yang digelar awak mobil tangki (AMT) Pertamina.
"Sahroni dikubur jam satu siang hingga jam lima sore lalu pingsan. Kita evakuasi ke klinik, setelah siuman baru dievakuasi ke posko. Dan sekarang sudah kembali istirahat di Posko Juang di Plumpang," jelas juru bicara aksi buruh Wadi di depan Kantor Kementerian BUMN, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Kamis (20/12).
Sampai saat ini, para supir truk masih berkumpul dan bertahan di depan Kantor Kementerian BUMN. Mereka menyuarakan tuntutan agar segera dipenuhi pemerintah.
Wadi menjelaskan, terdapat empat tuntutan yang disuarakan dalam unjuk rasa. Yakni upah lembur dibayarkan sesuai nota Sudinaker dan Kementerian Ketenagakerjaan dan upah proses selama di-PHK, mempekerjakan kembali 1095 awak mobil tangki (AMT) yang di-PHK massal secara sepihak. Kemudian mengangkat mereka sebagai karyawan tetap di PT Pertamina Patra Niaga dan PT Elnusa Petrofin, sesuai dengan nota Sudinaker yang sudah disahkan oleh pengadilan.
"Meminta agar hak pensiun bagi pekerja yang lanjut usia dibayar sesuai perundang-undangan yang berlaku," imbuhnya.
[wah]
BERITA TERKAIT: