Langkah itu dilakukannya sebagai bentuk protes atas pemberian gelar oleh LAM Riau kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) beberapa waktu lalu.
"Tanpa mengurangi rasa hormat terhadap kehormatan yang pernah diberikan kepada saya berupa gelar tertinggi, dengan ikhlas saya mengembalikan gelar tesebut kepada Lembaga Adat Melayu sebagai protes pemberian gelar kepada Presiden Jokowi," jelasnya di Kantor LAM Riau, Rabu (19/12).
Menurut Syarwan, pemberian gelar kepada Jokowi menjelang Pilpres 2019 sangat sarat dengan kepentingan politik. Mengingat, Jokowi merupakan calon presiden petahana.
Dengan memberikan gelar Datuk Setia Negara kepada Jokowi pada Sabtu lalu (15/12), LAM Riau secara tidak langsung mendukung Jokowi di Pilpres 2019. Sebagaimana yang dilakukan para kepala daerah Provinsi Riau.
"Pemberian gelar tersebut pada tahun politik sangat kental dengan nuansa politiknya. Seperti pemberian dukungan gubernur, bupati, dan wali kota beberapa waktu lalu," jelas Syarwan yang menanggalkan gelar Datuk Lela Seri Negara.
Pengembalian gelar adat mantan menteri dalam negeri tersebut diterima perwakilan LAM Riau dan akan dibawa dalam rapat majelis penempatan adat.
[wah]
BERITA TERKAIT: