Hensat: Seleksi Wagub DKI Bisa Munculkan Prasangka Buruk

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/'></a>
LAPORAN:
  • Rabu, 14 November 2018, 14:57 WIB
Hensat: Seleksi Wagub DKI Bisa Munculkan Prasangka Buruk
Hendri Satrio/Net
rmol news logo Uji kelayakan dan kepatutan atau fit and proper test yang digelar untuk mencari pengganti Sandiaga mengisi kursi wakil gubernur DKI Jakarta hanya buang-buang waktu.

Salah satu pendiri, Kelompok Diskusi dan Kajian Opini Publik Indonesia (Kedai Kopi) Hendri Satrio bahkan mengaku bingung dengan pertimbangan politik PKS dan Gerindra menggelar seleksi cawagub.

"Ini tim yang buang-buang waktu, buang-buang anggaran. Nggak ngerti saya ini apa pertimbangannya politisnya?" tanyanya kepada Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (13/11).

Hensat, sapaan akrabnya, menilai bahwa fit and proper test wajar dilakukan jika akan menghadapi pilkada. Namun tidak wajar jika dilakukan untuk mengganti wagub, yang hanya butuh satu orang saja.

"Karena kalau mau fit and proper itu harusnya bikin lagi di pilkada baru, cuma ini kan menggantikan menurut saya nggak perlu fit and proper juga," tambahnya.

Menurutnya, seleksi yang dilakukan oleh kedua partai pengusung Anies Baswedan-Sandiaga Uno itu justru akan menimbulkan pertanyaan baru di publik. Pertanyaan itu bahkan bisa menjurus ke arah dugaan ada politik dagang sap di balik timsel tersebut.

"Nanti jadinya ujung-ujungnya bisa saja kita berprasangka tidak baik, ada politik dagang sapi misalnya, Jadi udahlah dipilih saja lah, ditentukan," tutuo Hensat. [ian]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA