Meski tidak ada korban jiwa, 143 penumpang tujuan Bengkulu-Jakarta jadi terlantar karena keterlambatan penerbangan dari jadwal semula pukul 18.20 WIB.
Corporate Communications Strategic Lion Air, Danang Mandala Prihantoro memastikan penerbangan JT-633, dalam pergerakannya telah mengikuti panduan dan petunjuk serta tanda dari personel
Aircraft Movement Control (AMC).
"Namun pada saat terjadi pergerakan lekukan ujung sayap menyenggol tiang koordinat," lanjut Danang melalui keterangan tertulis yang diterima redaksi, pagi ini (Kamis, 8/11).
Petugas unit AMC yang merupakan personel dari pengelola bandar udara inilah yang memandu pergerakan pesawat mulai landas parkir (apron) menuju landas hubung (
taxiway) di Bandar Udara Fatmawati Soekarno.
"Kami telah menerima dokumen berupa surat pernyataan dari personel AMC yang bertugas memandu pesawat tersebut yang isinya berupa permohonan maaf atas terjadinya insiden dimaksud," kata Danang, mengakhiri.
[wid]
BERITA TERKAIT: