Persiapan yang dibuat mulai dari melakukan langkah monitoring untuk mengantisipasi banjir hingga personel yang disiapkan dalam mengatasi genangan di sejumlah titik di Ibukota. Sedikitnya terdapat 30 titik rawan genangan yang tersebar di seluruh wilayah Jakarta.
Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI, Teguh Hendarwan menjelaskan pihaknya sudah mempersiapkan 5186 personel untuk dikerahkan dan membantu mengatasi genangan.
"Kita sudah memetakan lokasi banjir dan genangan yang ada di DKI. Hasilnya terdapat 30 titik rawan genangan selama 2017-2018," ujar Teguh Hendarwan, di Jakarta, Kamis (25/10).
Adapun 30 titik rawan genangan didominasi di daerah Jakarta Selatan, 13 titik diantaranya adalah kawasan H. Ipin, Pondok Labu, Pejaten Timur, Kemang Raya, Kemang Utara, Iskandar Muda, Jl. Jend Gatot Subroto di depan Balai Kartini, Jend Sudirman depan Atmajaya dan di perempatan ITC Fatmawati.
Di Jakarta Barat terdapat enam titik rawan banjir yakni, di Jl Letjend Suparman depan Apartemen Slipi, dan Jl Letjen Suparman depan Trisakti atau pusat perbelanjaan Citraland, Meruya Selatan, Arjuna Selatan, Patra Raya, dan di Jl PTB Angke.
Untuk kawasan Jakarta Timur lokasi rawan banjir terdapat di wilayah Kel Cipinang Melayu yang selama dua tahun terakhir mengalami 10 kali genangan, Kel Kampung Melayu, Kel Cibubur, dan Komodor Halim Perdanakusuma.
Di wilayah Jakarta Pusat hanya empat titik yaitu di depan RSAL Mintoharjo, Jl Cempaka Putih Tengah, Jl Industri, dan underpass Kemayoran. Begitu pula di Jakarta Utara hanya tiga titik yang terpantau yaitu, Jl Boulevard Barat Raya, Yos Sudarso serta Gaya Motor Raya.
Meski sudah memprediksi lokasi rawan banjir, Pemprov juga telah menyiapkan tenaga berupa alat dan petugas. Sedikitnya 436 unit pompa stasioner di 153 lokasi, 102 unit pompa mobile, 241 unit alat berat, serta 383 dumptruck.
"Secara tenaga, Dinas SDA sudah siap mengantisipasi banjir dalam musim penghujan sekarang ini," jelas Teguh.
Sebelumnya Gubernur DKI Anies Baswedan menginstruksikan Dinas SDA DKI untuk melakukan monitoring selama musim hujan. Monitor dilakukan harus secara nonstop.
[nes]
BERITA TERKAIT: