"2022, pokoknya nunggu tiga tahun ya," kata SM Corporate Secretary PT Jakpro Hani Sumarno saat dihubungi, Kamis (25/10).
Hani menjelaskan, saat ini tengah dirancang sistem pembangunan ITF melalui dua perusahaan, yakni JakPro BUMD DKI dan Fortum Power, perusahaan asal Finlandia.
Hani menegaskan, pembangunan ITF ini murni menggunakan dana investor tanpa APBD. "Kita butuh Rp 3 triliun," sebutnya.
Namun tidak dijelaskan detail skema investasi pembangunan ini. Hani beralasan, masih ada beberapa hal dalam pembahasan internal. Selain itu masalah pembebasan lahan di sekitar kawasan pembangunan ITF.
"Belum (rampung), kita lagi utak-atik sama investor. Semoga beres," jelasnya.
Untuk kegiatan grounbreakingnya, imbuh Hani, direncanakan pada akhir tahun 2018 ini.
[wid]