"Ada beberapa dan ada 73 titik. Ada (yang tidak berfungsi) karena ada yang baterinya diambil. Harus diperbaiki
early warning yang ada, kita juga mengusulkan untuk melakukan penambahan,†kata kepala BPBD Jatim Suban Wahyudiono, seperti dilansir
Kantor Berita RMOLJatim, Jumat (12/10).
Suban mengatakan, pihaknya masih melakukan pendataan mengenai alat peringatan dini yang masih berfungsi. Kedepan, pihak BPBD Jatim akan mengajukan anggaran untuk penambahan alat tersebut, agar jika terjadi bencana sudah ada peringatan dini kepada masyarakat.
"Sulit mengontrol dan kita masih menginventarisir. Kalau melihat menysuaikan anggarannya saja, idealnya desa rawan bencana ada 417. Ada yang satu desa satu alat, dan tidak sama. Kadang-kadang kalau desanya luas juga kurang karena suaranya cuma beberapa ratus meter,†tambahnya.
Sistem Peringatan Dini (
Early Warning System) adalah serangkaian sistem yang berfungsi untuk memberitahukan akan terjadinya kejadian alam. Sistem peringatan dini ini akan memberitahukan terkait bencana yang akan terjadi atau kejadian alam lainnya.
Peringatan dini pada masyarakat atas bencana merupakan tindakan memberikan informasi dengan bahasa yang mudah dicerna oleh masyarakat. Dalam keadaan kritis, secara umum peringatan dini yang merupakan penyampaian informasi tersebut diwujudkan dalam bentuk sirine, kentongan dan lain sebagainya.
[jto]
BERITA TERKAIT: