Direktur LPDB-KUMKM Braman Setyo menjelaskan bahwa dana bergulir sebesar Rp 154,89 miliar telah disalurkan ke Lampung sejak tahun 2008 hingga 2016. Sementara tahun lalu, tidak ada realisasi pencairan dana bergulir di Lampung.
Dia berharap dana bergulir yang disiapkan LPDB-KUMKM bisa dimanfaatkan dengan maksimal oleh koperasi dan UMKM agar lebih berkembang. Sehingga dapat memberikan kontribusi bagi pertumbuhan ekonomi nasional, mengurangi angka pengganguran, serta mensejahterakan masyarakat.
“Kami harapkan sosialisasi dan bimbingan teknis ini dapat membantu para pelaku usaha koperasi dan UMKM mengajukan pinjaman atau pembiayaan dana bergulir ke LPDB-KUMKM," ujar Braman usai Sosialiasi dan Bimbingan Teknis Program Inklusif LPDB-KUMKM bersama PBNU di Lampung, Kamis (30/8).
Braman mengatakan bahwa kehadiran LPDB-KUMKM merupakan solusi pembiayaan bagi koperasi dan UMKM untuk dapat mengakses pembiayaan dengan bunga murah lewat kredit usaha rakyat (KUR).
Dalam hal membangkitkan UMKM di Lampung tersebut, pihaknya menggandeng PBNU. Kata dia, program yang ditawarkan pihaknya, terutama soal dana bergilir, sejalan dengan hasil muktamar PBNU tentang percepatan perekonomian.
Menaggapi kerjasama ini, Ketua Bidang Ekonomi PBNU Umar Syah mengatakan bahwa bersama LPDB-KUMKM, pihaknya akan melakukan penguatan di bidang pertanian.
Beberapa di antaranya akan fokus pada stimulan hibah bibit dan pupuk, alat sistem pertanian (alsintan), dan KUR tanpa jaminan.
"PBNU amat memahami persoalan yang acapkali dihadapi petani di daerah, yaitu saat panen raya, gudang tutup karena overload, harga anjlok. Makanya PBNU mengajak kerjasama LPDB-KUMKM untuk masuk menangani pembelian dari petani hingga masuk ke dryer," kata Umar.
LPDB-KUMKM, kata dia, masuk dalam rangka mendukung modal. Langkah selanjutnya, adalah menyiapkan gudang-gudang yang akan menggandeng Bulog.
[ian]
BERITA TERKAIT: