Meskipun sebenarnya sebagian pegawai Kementerian PUPR tetap bertugas mendukung arus mudik Lebaran dan penyelesaian infrastruktur Asian Games ke-18 selama masa libur cuti bersama.
Pada acara halalbihalal kemarin, Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, bersalaman dengan sekitar 2300 ASN dan diakhiri dengan santapan khas Lebaran. Saat berpidato, Menteri menegaskan bahwa seluruh ASN Kementerian PUPR di seluruh Indonesia siap kembali bekerja dengan penuh semangat dan tetap menjaga kredibilitas Kementerian PUPR.
Menteri Basuki juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh ASN Kementerian PUPR dalam melaksanakan tugasnya membangun infrastruktur di Indonesia, khususnya kepada para Balai Besar atau Balai Pelaksanaan Jalan Direktorat Jenderal Bina Marga dari Aceh hingga Papua yang telah bekerja keras dalam pelayanan jalan dengan kondisi mantap.
“Pada saat mudik, Kementerian Perhubungan sebagai Koordinator dan Korlantas sebagai penanggung jawab di lapangan, saya berada di belakang untuk mensupport dan saya ikuti terus perkembangannya. Pihak Kepolisian menyatakan infrastruktur yang lebih baik tahun ini memudahkan dalam melakukan rekayasa lalu lintas. Tahun depan akan lebih baik lagi karena Jembatan Kali Kuto dan Kali Kenteng sudah tersambung. Selain itu jalan sirip antara Jalan Pantura dengan Jalan Pansela dan ruas jalan lainnya akan kami siapkan lebih baik lagi,†terang Basuki.
Menteri Basuki mengatakan secara umum kesiapan jalur mudik tahun 2018 lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya. Meskipun semua jalan tol fungsional masih sementara, pihaknya berupaya memberikan kenyamanan terbaik.
"Pada waktu arus balik kami tambahkan rest area sementara sebanyak 6 buah dari semula 5, sehingga total ada 11 di jalan fungsional dari Semarang sampai Brebes," ungkapnya, seperti disiarkan Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR.
Direktur Jenderal Bina Marga, Arie Setiadi Moerwanto, menjelaskan bahwa catatan evaluasi arus mudik dan balik Lebaran 2018 masih terus dikumpulkan dan akan menjadi evaluasi agar pelayanan lebih baik lagi di tahun depan.
"Hal yang menjadi catatan dan evaluasi untuk tahun depan salah satunya adalah sistem transaksi tol seperti di Jawa Timur yaitu dari Wilangan ke jalur fungsional Kertosono. Awalnya pemudik harus ke luar dulu kemudian masuk Bandar sehingga ada beberapa yang menempelkan kartunya kurang sesuai jadi tidak terdeteksi dan harus bayar tunai," jelas Dirjen Bina Marga Arie Setiadi.
Dikatakannya, tantangan tahun depan akan berbeda, apalagi jalan tol trans Jawa sudah berstatus operasional. Karena itu sistem transaksinya akan dipersiapkan yang terbaik dan memudahkan masyarakat.
Pada saat pemantauan arus mudik dan balik Lebaran 2018, Arie mengaku terjun langsung memantau perkembangan arus mudik dan balik di Jalur Nasional. Dari hasil pantauannya, cukup banyak kendaraan yang menggunakan jalan arteri nasional, termasuk Jalur Pantai Selatan yang sudah dipromosikan sebelumnya.
[ald]
BERITA TERKAIT: