Hal itu sebagaimana diutarakan pakar filsafat, Rocky Gerung dalam sebuah diskusi di kawasan Menteng, Jakarta Selatan (Rabu, 25/4).
"Pandangan surga dan neraka saya mungkin berbeda dengan pemahaman anak zaman sekarang,†jelasnya.
Rocky yakin, kitab suci adalah fakta. Tetapi, untuk mencapai ke sana setiap orang memiliki imajinasi yang bersifat fiktif.
Dia juga tidak pernah merasa menistakan agama. Sebab, dia juga menjelaskan pengertian fiksi menurut ilmu logika dan filsafat di dalam forum di sebuah acara stasiun TV Swasta.
"Argumen saya akhirnya selalu dinilai secara politis, ini yang merusak intelektualitas,†pungkasnya.
Dalam acara itu, ia menjawab pertanyaan Akbar Faisal. Rocky dalam pernyataannya bersepakat dengan ucapan Prabowo yang menyebut NKRI bubar mengutip dari novel fiksi.
[sam]
BERITA TERKAIT: