Kang Uu: Pendidikan Multi Dimensi Lahirkan Generasi Yang Tak Sekedar Cerdas

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/'></a>
LAPORAN:
  • Minggu, 22 April 2018, 13:29 WIB
Kang Uu: Pendidikan Multi Dimensi Lahirkan Generasi Yang Tak Sekedar Cerdas
Uu Ruzhanul Ulum/Net
rmol news logo Uu Ruzhanul Ulum prihatin atas peristiwa tertangkapnya anak-anak usia SD yang nyaris tawuran dengan menggunakan senjata tajam, di Purwakarta, Jumat (20/$) lalu.

Calon Wakil Gubernur Jawa Barat nomor urut 1 ini merasa kurangnya pendidikan keagamaan dan pendidikan keluarga pada anak-anak membuat emosional mereka tidak stabil.

Baru-baru ini Polsek Purwakarta  menangkap 15 pelajar SD 1 Sindangkasih, kelas 5 dan 6 yang hendak tawuran di Kampung Baranang Siang RT 59/16, Kelurahan Sindangkasih, Purwakarta. Mereka membawa senjata tajam antara lain parang, celurit, dan golok saat hendak tawuran, menyerang pelajar lainnya di SD 6 Sindangkasih.

"Anak  tidak cukup anak diberi pendidikan duniawi saja, seperti sekolah, tapi juga dibutuhkan pendidikan uhkrowi, yang sifatnya fardhu'ain, yakni pendidikan tentang keakheratan,” kata Kang Uu dalam keterangan tertulisnya, Minggu (22/4).

Kang Uu yakin  jika anak diberikan pendidikan multi dimensi seperti salat, mengaji, serta pendidikan ahlak yang mulia maka akan melahirkan generasi yang tidak sekadar cerdas, tapi juga soleh dan soleha.  

Pendidikan suri tauladan, lanjut Kang Uu,  juga harus diperkenalkan kepada anak dari dari keluarga.

Ia menekankan, pendidikan awal dan utama pada anak berasal dari  keluarga.  Anak tidak cukup diberi pendidikan  tekstual, tapi juga harus kontekstual, yakni teladan.

"Kalau sekrang kan banyak orang tua suka memarahi anaknya jika rapornya jelek, tapi tidak pernah menegur ketika anaknya tidak salat, tidak puasa, dan tidak ngaji,” ujar cucu ulama besar KH. Choer Affandi, pendiri Pesantren Miftahul Huda Tasikmalaya  ini.

Untuk program anak-anak, Rindu (Ridwan-Uu) menurut Kang Uu, memiliki program magrib mengaji. Anak-anak wajib ke masjid saat magrib, untuk salat, mengaji dan belajar tentang ahlak yang baik.  Karena itu,  program Rindu adalah untuk keseimbangan antara Pendidikan duniawi dan ukhrowi untuk anak-anak.

Kang Uu juga mengingatkan bahwa pendidikan usia dini seperti PAUD dan TK itu sifatnya  sekunder. Justru jika  orang tua punya waktu  di rumah,  sebaiknya pendidikan agama dan ahlak diajarkan langsung oleh ibunya.

"Sentuhan kasih sayang dan ajaran dari ibunya akan melekat dan membuat  hubungan emosional yang baik  antara orang tua dan anak sekaligus membuat karakter dan ahlak anak lebih mulia," ucap peraih Satyalencana 2016 dari Presiden Joko Widodo ini. [wid]



Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA