Hebatnya, Tiara bersama temannya Laras, Indri, Desi, Amel dan Alfi tidak merasa malu akan pekerjaan ini, justru sebaliknya mereka bangga. Ini juga tidak terlepas dari dukungan dari orang tua.
Meski di usia yang terbilang muda, mereka merasa terpanggil untuk menjadi masinis kereta MRT karena belum pernah ada masinis perempuan baik KRL maupun MRT.
"Yang pertama itu, karena kereta kita sistemnya baru, beda dengan KRL. Kalau MRT itu ada
eleveted dan
underground juga kan. Kami juga alhamdulillah jadi masinis wanita pertama. Ini juga menjadi kesempatan emas buat kita bisa turut mengubah Jakarta dengan Kereta MRT Jakarta ini," ujar Tiara di Depo MRT, Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Kamis (12/4).
Dia mengakui bahwa tahapan untuk menjadi masinis memang banyak, salah satunya adalah dengan mengikuti diklat yang berada di Malaysia.
"Tahapan pertama, dasarnya itu di API Madiun, selanjutnya ke prasarana Malaysia. Itu prosesnya sertifikasi dari Dirjen Perkeretaapian. Sekarang kita masih dalam tahap
training mempelajari kereta ini," ujar wanita lulusan Akademi Perkeretaapian Indonesia di Madiun.
Proses yang panjang tidak membuat semangatnya luntur. Bahkan sebaliknya menjadi masinis merupakan impiannya sejak awal dan ia merasa bangga menjadi bagian dalam pembangunan di negeri ini. Tidak adanya perbedaan gender dalam pekerjaan membuatnya selalu optimis dalam menjalani setiap hal di pekerjaannya.
Kebanggaannya terhadap pekerjaan masinis membuatnya mempunyai harapan besar. Menurutnya, dengan masinis MRT dia dan teman-temannya dapat membantu masyarakat dalam menjalankan aktivitas sehari-hari.
Desember 2018 merupakan tahap akhir dimana dia dan teman-teman harus ujicoba MRT di jalur (Lebak Bulus-Bundaran HI). Semoga niat baik dan usaha yang dilakukan srikandi MRT Jakarta ini dapat membuahkan hasil yang terbaik.
Tiara bersama lima orang temannya terlihat ikut dalam rombongan penyambutan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat berkunjung Depo Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Kamis.
[rus]
. Sikap dan sifat wanita yang feminim sudah biasa ditemui di masyarakat. Namun, ada yang berbeda jelang pengoperasian Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta. Tiara Alincia Fitri (21) memilih menjadi masinis MRT Jakarta bersama lima orang temannya. 
.jpg)
BERITA TERKAIT: