Ribuan karung beras tersebut memiliki tanda berupa merah-putih yang merupakan warna bendera Indonesia, serta berkibar bendera Indonesia di truk pengangkut beras.
Beras-beras tersebut memang berasal dari Indonesia yang sengaja dikirim sebagai bentuk bantuan kemanusiaan untuk warga Gaza.
Ribuan ton beras itu diberangkatkan dari Indonesia pada 21 Februari 2018 lalu. Perjalanan bantuan beras dengan tajuk Kapal kemanusiaan Palestina secara bertahap telah melewati berbagai fase perjalanan.
Bambang Triyono, selaku Direktur Global Humanity Response Aksi Cepat Tanggap (ACT) memaparkan, perjalanan Kapal Kemanusiaan Palestina pernah "terpaksa" harus berlabuh di Pelabuhan Ashdod di Israel, untuk membongkar muatan. Karena hanya Ashdod satu-satunya gerbang laut membawa masuk bantuan sampai ke Gaza, Palestina.
Dalam satu hari, setidaknya ada empat hingga belasan truk yang masuk ke Gaza membawa bantuan beras dari Indonesia. Total itu setara dengan 100 sampai 400 ton beras.
Secara total, sudah ada 1.175 ton dari total 2.000 ton beras masuk ke Gaza
"Dalam satu hari, Alhamdulillah kami bisa membawa masuk ke Gaza 4 hingga belasan truk, atau setara dengan 100 sampai 400 ton beras. Bendera Merah Putih dan Palestina berkibar di atas truk sebuah kebanggaan untuk kami, bahwa Indonesia dekat sekali dengan Palestina," kata Mohammad Najjar, perwakilan mitra ACT di Gaza seperti keterangan yang diterima redaksi (Jumat, 6/4).
[mel]
BERITA TERKAIT: