Buku Jawa dan Halal di Thailand ini ditulis oleh empat peneliti dan penulis perempuan, yakni Marissa Haque-Fawzi, Jaorana Amiruddin, Maya Dania dan Reni Juwitasari.
Pengantar diskusi disampaikan oleh Buya Risma Muchtar, Wakil Ketua Majelis Tabligh PP Muhammadiyah. Sedangkan narasumber antara lain KH. Cholil Nafis, Ketua Komisi Dakwah dan Pengembangan Masyarakat, MUI Pusat, Hj. Nurhayati Subaka Direktur Utama/CEO Wardah Konsmetik dan DR. Hj. Marisa Haque-Fawzi sebagai penulis, serta moderator Jaorana Amiruddin juga sebagai penulis.
Buku Jawa dan Halal di Thailand merupakan buku yang lahir dari hasil riset yang menceritakan tentang pengaruh budaya Jawa dan Masjid Jawa yang terletak di Shatorn, Kota Bangkok, yang telah melahirkan seorang intelektual muslim dunia sebagai tokoh penggerak halal di Thailand, yaitu Prof. Assoc. Winai Dahlan, yang tidak lain cucu dari KH. Ahmad Dahlan, pendiri persyarikatan Muhammadiyah yang juga ormas terbesar di Indonesia.
Buya Risman Mucthar dalam pengantarnya mengatakan bahwa gerakan halal sudah mendunia, dan Thailand sebagai negeri minoritas muslim, memberikan contoh baik dalam pergerakan industri halal.
"Tidak ada salahnya kita belajar dari negeri Thailand," sebut Buya Risman.
Marissa selaku moordinator riset dan penulisan buku menjelaskan bahwa konvergensi dari Science, Technology dan Art yang berbasiskan maqashid syariah merupakan pemikiran mendasar dari Winai Dahlan dalam inovasi teknologi sampai mampu mendirikan The Halal Science Center di universitas tertua dan bergengsi di Thailand, yaitu Chulalongkorn University.
"Semuanya bermula dari masjid Jawa dan hidup dengan folisofi orang Jawa yang menginspirasi beliau untuk menjadi penggerak halal di Thailand. Bagi Prof. Winai Dahlan, Halal is for Everyone," jelas Marissa.
Cholili Nafis menyatakan bahwa buku ini sangat layak untuk dibaca karena memberi informasi tentang perpaduan NU yang padat rasa dan Muhammadiyah yang padat pikir.
"Jadi Prof. Winai Dahlan lahir dari seorang ibu berdarah NU dan seorang ayah yang berdarah Muhammadiyah," jelas Cholil Nafis yang juga mantan aktivis PMII.
Jaorana Amiruddin salah satu peneiliti dan penulis buku sekaligus sebagai Direktur SGA menjelaskan acara tersebut diikuti sekitar 200 peserta, berasal dari beragam unsur seperti aktivis organisasi kemasyarakatan professional, birokrat, dosen, diplomat, guru, mahasiswa dan masyarakat umum lainnya.
"Kita harapkan melalui launching dan bedah buku ini, masyarakat luas mendapatkan banyak informasi terkait dengan budaya Jawa, Masjid Jawa dan Pergerakan Halal di Thailand. Dan sekaligus sebagai referensi dan pemicu untuk bangkitnya industri halal di Indonesia," kata Jaorana yang juga mantan aktivis Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM).
[nes]