Hal itu dia ungkapkan usai kampanyenya di Kelurahan Pajajaran, Kecamatan Cicendo, Kota Bandung, Selasa (20/2), seperti diberitakan
RMOL Jabar.
"Saya lihat tadi kalau kampanye dengan ibu-ibu pasti ada anak-anak. Jangan mereka disalahkan, karena memang ibu-ibu itu tidak bisa dipisahkan dengan anaknya. Sebaliknya anaknya pun tidak bisa dipisahkan dengan ibu-ibu," kata politikus Partai Golkar itu.
Nurul berharap ibu-ibu tidak terhalang untuk beraktivitas politik karena memiliki anak kecil yang harus selalu dijaga. Apalagi, tak semua ibu rumah tangga mampu membayar jasa pengasuh bayi.
Mantan aktris tahun 80-an itu ingin kehadiran ibu-ibu rumah tangga dengan anaknya dalam acara kampanye tidak dianggap melanggar aturan. Otoritas pengawas Pilkada jangan menganggapnya sebagai mobilisasi anak dalam kampanye politik.
"Ini satu apresiasi kegairahan dari ibu-ibu yang ingin mencoba berkontribusi dan memberikan suara pada perempuan. Saya kira jangan dihalang-halangi. Biarkan ini alamiah," ujarnya.
Pada acara tersebut, Nurul kembali mengajak ibu-ibu rumah tangga bergerak membuat sejarah baru di Kota Bandung dengan memilih perempuan menjadi pemimpin kota berjulukan kota kembang itu.
[ald]
BERITA TERKAIT: