"Kita sudah tidak menggunakan kontraktor. Jadi, masyarakat yang akan membangun infrastruktur yang ada di Nagari dengan mendapat upah yang sudah disepakati," Wali Nagari atau Kepala Desa Sitiung, Julisman, di lokasi Embung Nagari Sitiung, Rabu (7/2).
Embung tersebut merupakan salah satu infrastruktur yang terbangun dengan program padat karya di Nagari Sitiung. Pembangunan embung yang dananya berasal dari dana desa yang dikucurkan Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal ini melibatkan 30 hingga 50 warga Nagari Sitiung sebagai pekerja. Tak hanya itu, bahan bakunya pun berasal dari Sitiung.
Julisman mengatakan bahwa program padat karya yang dilaksanakan di desanya tersebut akan membawa dampak yang positif dalam meningkatkan pendapatan masyarakat Nagari dan meningkatkan pembangunan yang ada di desanya.
"Kami memberi upah perhari sebesar 80 ribu. Upah tersebut diberikan setiap seminggu sekali," kata Julisman dalam keterangan tertulis yang diterima redaksi.
Pembangunan Embung tersebut kata Julisman bukan hanya penahan debit air saja. Namun, akan difungsikan sebagai kawasan agro wisata. Apalagi, luasan area pembangunan embung itu cukup besar yakni seluas 6 hektar.
"Kami sudah siapkan 6 hektar. Jadi, embung ini nantinya akan multifungsi. Bisa juga untuk tempat pemancingan. Kalau sudah dijadikan agrowisata maupun tempat pemancingan, nantinya akan dikelola oleh Badan Usaha Milik Nagari (BUMNag). Sehingga, bukan hanya pendapatan masyarakatnya yang meningkat. Tapi, pendapatan Nagari kami juga akan turut meningkat," katanya.
[dem]
BERITA TERKAIT: