Rakornas diikut 300 orang pengurus NU Care-LAZISNU tingkat provinsi, kabupaten, dan kecamatan dari seluruh Indonesia dan NU Care-LAZISNU Taiwan.
Direktur NU Care-LAZISNU H Syamsul Huda mengatakan Rakornas tahun ini akan menguatkan metode pengumpulan dana yang paling tepat dilakukan Nahdiyin. Pengumpulan dana melalui Koin NU seperti yang digalakkan PCNU dan NU Care-LAZISNU Sragen, perlu terus digerakkan.
"Gerakan Koin NU Sragen juga sangat tepat menjadi keteledanan bagi Nahdiyin di seluruh Indonesia," katanya kepada wartawan, Senin (29/1).
Arus Baru Kemandirian Ekonomi NU dipilih menjadi tema Rakornas yang juga digelar untuk menyongsong 100 tahun NU. Sejumlah agenda yang turut memeriahkan Rakornas yaitu seminar fundraising, ZIS Trip atau kunjungan ke lokasi usaha ekonomi, peletakan batu pertama pembanguan rumah sakit NU dari pemanfaatan Koin NU Sragen oleh Rais Aam PBNU KH Ma’ruf Amin, santunan anak yatim, janda dan dhuafa serta bazar berbagai produk gagasan Lembaga Perekonomian NU (LPNU) Sragen.
Rais Aam NU KH Ma’ruf Amin mengatakan tema yang diangkat dalam Rakornas tersebut sungguh tepat. Pasalnya, pada saat ini Nahdlatul Ulama berada di akhir 100 tahun pertama.
"Kita akan memasuki 100 tahun kedua. Karena itu, sisa waktu yang ada menjelang 100 tahun kedua itu kita jadikan untuk membuat landasan-landasan yang kuat. Kita kuatkan runaway-nya, supaya bisa tinggal landas. Karena menurut hadis, setiap awal 100 tahun itu akan ada pembaharu; ada gerakan baru," jelas Ma’ruf Amin yang juga hadir saat Rakornas.
Menurutntya, NU Care-LAZISNU telah melahirkan gerakan ekonomi mandiri Nahdliyin yang dahsyat. Di Sukabumi telah terbangun Klinik ZIS, di Sragen dengan pembangunan Rumah Sakit NU, di Lampung Timur dengan Baitul Maal wa Tamwil (BMT), dan juga di tempat-tempat yang lain.
[nes]