Di Sumatera Selatan, jelang penetapan calon, semakin hari semakin panas. Sensitifitas masyarakat meningkat lantaran manuver politik sudah mulai bertebaran, isu-isu miring mulai masif digencarkan, yang sangat disayangkan lembaga penyelenggara diduga ikut dalam pertarungan.
KPU RI dan KPU Sumsel dinilai seakan berat sebelah alias tidak independen di Bumi Sriwijaya. Dalam publikasi media di laman infopemilu.kpu.go.id, hingga tadi malam, hanya ada dua pasang calon yang fotonya dipajang, Dodi Reza Alex-Giri Ramanda Kiemas dan Herman Deru-Mawardi Yahya. Kemudian dua pasang calon lainnya, Ishak Mekki-Yudha Pratomo dan Saifudin Aswari-Irwansyah tidak ada gambarnya.
Salah seorang warga Kota Palembang bernama Hermanto mengatakan ada indikasi bahwa KPU tidak berdiri di tengah-tengah empat kandidat yang sedang berkompetisi.
"Melihat ada beberapa calon yang tidak memiliki gambar, jadi
icak-icaknyo KPU bakal menyelenggarakan pilgub ini untuk dua pasangan calon saja, padahal kali ini ada empat pasang calon dan semuanya dinyatakan lolos verifikasi," ujar Hermanto kepada media, Senin (22/1).
Sementara itu, Hairil warga Ogan Komering Ulu mengatakan bahwa isu yang beredar sekarang ini KPU Sumsel dikuasai oleh salah satu kandidat. Jadi bisa dimungkinkan bahwa kedepan hanya ada dua calon yang akan bertarung.
Harus menurut Hairil, KPU Sumsel dalam penyelenggaraan pesta demokrasi harus bisa menjaga marwah independensi. "Kita sudah paham politik, semua informasi terbuka untuk umum. Jadi jangan buat kegaduhan dimasyarakat," lanjutnya.
Ketua Aliansi Sumsel Jaya, Dedi Evans menambahkan, dia sangat menyayangkan kejadian tersebut. Pihaknya akan menyelediki apa sebenarnya yang terjadi dengan KPU Sumsel. Apakah ini semua ada indikasi keberpihakan penyelenggara kepada calon tertentu.
"Segera akan kami minta klarifikasi dan penjelasan kepada KPU Sumsel," tutupnya.
[rus]
BERITA TERKAIT: