Didampingi Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementrian Perhubungan Budi Setiadi, Menhub dibawa masuk ke ruangan kepala stasiun untuk mendengarkan pemaparan dari Direktur Operasi Kereta Api Indonesia, Slamet Suseno dan Direkrut SDM dan Umum Apriyono Wedi.
Dalam kesempatan ini, Budi Karya meminta untuk dijelaskan mengenai arus lalulintas jalur kereta Jawa-Madura pada masa liburan ini. Termasuk rute mana saja yang ramai dan sepi penumpang dan jarak antar stasiun-stasiun penting.
"Semarang merupakan kota di tengah-tengah antara Jakarta dan Surabaya yang memang jadi satu ukuran bagaimana suksesnya kereta api," kata Menhub di Lokasi.
Dari penjelasan itu, Menhub berkesimpulan bahwa pihak Kereta Api Indonesia (KAI) memilki kepercayaan diri yang bagus baik dari sisi harga maupun pelayanan. Sehingga, Kementerian Perhubungan memilki inisiatif untuk meningkatkan jumlah penumpang kereta api agar memilki daya angkut yang lebih banyak.
"Salah satu program yang kita buat adalah membuat kereta semi cepat Jakarta-Surabaya, dimana Jakarta ke Surabaya kira-kira 5 jam, nanti Semarang-Jakarta 3 jam," ujarnya.
Untuk itu, pihaknya akan membuat jalur khusus yang menyesuaikan kecepatan dan kapasitas kereta semi cepat itu sendiri. Salah satunya, dengan mengintensifkan perlintasan yang telah ada dan menambah jalur-jalur baru yang dinilai mampu mengakomodasi masyarakat.
"Karena kereta api ini berapapun jumlah yang kita berikan, relatif diminati, peminatnya tinggi sekali," pungkasnya.
Dalam tinjauan ini, Menhub juga menyempatkan diri untuk menyapa para penumpang kereta api ekonomi Tawang Jaya yang akan berangkat menuju Stasiun Pasar Senen, Jakarta sekaligus melepas keberangkatannya.
[ian]
BERITA TERKAIT: