Rizki menuturkan, peristiwa yang dialaminya terjadi sekira pukul 18.00 WIB. Saat itu dirinya seorang diri mengendarai motornya jenis Yamaha N-Max hendak pulang.
Ketika melintas di Jalan Jatibening Bekasi tiba-tiba dirinya dipepet dua pelaku yang juga mengendarai motor.
Karena curiga, korban pun menepikan motornya di jalan yang ramai. Begitu berhenti, pelaku yang duduk di belakang langsung menghampiri dirinya. Pelaku langsung menuduh korban adalah geng motor yang sudah menusuk adiknya.
"Pelaku langsung bilang kalau adiknya ditusuk anggota geng motor N-Max. Saya bilang saya gak tahu dan saya bukan anggota geng motor," terang Rizki kepada wartawan, Sabtu (2/12).
Ia pun lantas memacu motornya lagi. Namun kedua pelaku langsung mengejar dan memepetnya. Rizki pun kembali berhenti.
Kali ini kedua pelaku mengatakan kalau Riski hendak dipertemukan dengan adik pelaku yang dikatakan ditusuk oleh anggota geng motor N-Max.
"Mereka bilang kalau adiknya mengenali wajah yang melukai adiknya. Saya sudah gak mau, tapi mereka tetap ngotot terus. Akhirnya saya mau dan terpaksa ngikutin mereka," beber Riski.
Namun ketika melintas di Jalan Ratna, kawasan Jatibening Bekasi, tepatnya di depan sebuah kantor Pegadaian, pelaku mendadak merampas kunci kontak motornya. Dalihnya sebagai jaminan agar korban tidak kabur.
Pelaku juga berdalih kalau adik pelaku ditusuk kunci kontak motor, makanya kunci kontak itu akan ditunjukkan ke adik pelaku. Selanjutnya salah satu pelaku pura-pura berkomunikasi via ponsel dengan adik pelaku. Pelaku menyebutkan ciri-ciri pelaku.
"Lalu pelaku yang ngomong di HP mengatakan benar kalau yang nusuk adiknya itu saya," tukasnya.
Belakangan Riski baru sadar kalau itu hanyalah modus pelaku. Beruntung di saat yang sama, seorang sopir taksi Blue Bird bernama Budi (45) yang sedang beristirahat mulai curiga ketika memperhatikan aksi para pelaku.
"Saya perhatikan awalnya biasa saja. Tapi, setelah diperhatikan jadi serius," kata Budi kepada wartawan, Sabtu (2/12).
Budi akhirnya memberanikan diri mendekati korban. Disaat bersamaan, rekan Budi sesama sopir Blue Bird bernama Andi juga langsung menghampiri Budi. Melihat Budi dan Andi menghampiri korban, kedua pelaku langsung kabur. Hal ini membuat Budi semakin curiga.
"Akhirnya kami berdua (Budi dan Andi) menemani korban sambil menjaga motor korban. Kunci kontak motor korban sudah dibawa lari pelaku," tutur Budi yang memiliki kode taksi KOD3409.
Sekitar 30 menit, ayah Riski, Bram, tiba di lokasi kejadian.
"Alhamdulilah, dan terimakasih kepada dua sopir taksi itu. Kalau gak ada mereka mungkin anak saya dan motornya sudah jadi korban pelaku. Alhamdulilah Allah masih melindungi anak saya," pungkasnya.
[san]
BERITA TERKAIT: