Desakan itu disuarakan oleh sekitar 100 orang kader Gerindra Sumut saat menggelar aksi damai di Tugu Sisingamangaraja, Kota Medan, Sumut, Kamis (2/11).
Aksi damai yang mendapat penjagaan ketat dari jajaran Polda Sumut itu terpaksa dilakukan karena sikap kesewenang-wenang Gus Irawan dengan memecat 17 ketua DPC Gerindra se Sumut.
"Intinya, kami meminta agar Gus Irawan dicopot. Kalau tidak, partai ini akan hancur," kata Ketua DPC Partai Gerindra Kabupaten Mandailing Natal (Madina) H. Khoiruddin kepada redaksi sesaat lalu.
Barco sapaan akrab Khoiruddin adalah salah satu ketua DPC yang diberhentikan Gus Irawan tanpa melalui mekanisme partai seperti yang tertuang dalam AD/ART.
Barco bersama Ketua Gerindra Kabupeten Karo Abednego Sembiring langsung memimpin aksi damai di Tugu Sisingamangaraja.
Barco menjelaskan, aksi damai dilakukan sebagai bentuk cinta kepada Prabowo dan sayang kepada Gerindra.
"Kami cinta Prabowo dan sayang Gerindra. Pencopotan Gus Irawan untuk menyelamatkan Gerindra di Sumut," ungkapnya, sambil menambahkan Gus Irawan menahkodai partai layaknya memimpin perusahaan.
Perwakilan 17 ketua DPC yang "dipenggal" Gus Irawan juga pernah melakukan aksi serupa pada acara Apel Siaga Gerindra Sumut oleh Romo Center, di Lapangan Merdeka Medan, Minggu (22/10). Saat itu, mereka menyampaikan tuntutan yang langsung diterima Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra Fadli Zon.
Lalu, bagaimana jika dua aksi di Medan belum ditanggapi oleh DPP di Jakarta? Barco berjanji 17 ketua DPC akan terus berjuang, termasuk melakukan aksi di Bundaran HI Jakarta, dan mengadukan masalah ini ke kediaman Prabowo di Hambalang, Bogor.
[rus]