Survei Jaringan Masyarakat Peduli Demokrasi (JMPD) menyimpulkan ada 28,6 persen pemilih Jawa Barat yang menghendaki Gubernur periode 2018-2023 berlatar perguruan tinggi. Sisanya; 25,6 persen berasal dari birokrat, 21,6 persen berasal dari pesantren; 15,4 persen berasal dari pengusaha; 2,1 persen berasal dari artis dan 6,7 persen tidak memberikan tanggapan.
Ketua Divisi Pendidikan dan Penelitian JMPD, Dr. Andang Saehu, mengatakan ini merupakan hasil survei dengan jumlah responden 5.000 warga Jabar yang sudah memiliki hak pilih. Mereka tersebar di 27 Kabupaten/Kota yang ada di Jabar secara stratified random sampling jangka waktu 22 Mei-4 Juni 2017.
"Pemilihan jumlah responden per-kabupaten dan kota berdasarkan metode cluster dengan target komposisi responden dengan tingkat kepercayaan minimal 95 persen, sehingga memiliki margin of error maksimal 5 persen," katanya, dikutip dari
RMOL Jabar.
Menurutnya, kajian tim peneliti atas hasil survei dilakukan dengan memadukan pendekatan kuantitatif dan pendekatan kualitatif dengan teknik pengambilan data melalui observasi dan wawancara. Penyebaran angket dalam metode survei menghasilkan angka-angka kuantitatif, sedangkan hasil observasi dan wawancara yang dilakukan peneliti menghasilkan catatan pernyataan-pernyataan yang memperkuat data kuantitatif.
Dijelaskan Andang Saehu, berdasarkan analisa tim peneliti hasil mix dari data kuantitatif dan kualitatif tersebut, terdapat figur-figur bakal calon Gubernur yang memenuhi kriteria berlatar belakang perguruan tinggi dan dosen dari perguruan tinggi. Lima besar hasilnya adalah Ridwan Kamil, Deddy Mizwar, Dede Yusuf, Dedi Mulyadi, dan Iwan Karniwa. Ridwan Kamil adalah Walikota Bandung juga Dosen ITB. Sedangkan Iwa Karniwa adalah Sekretaris Daerah Jabar yang juga dosen di Program Pascasarjana sejumlah perguruan tinggi.
"Namun, jika berasal dari perguruan tinggi diidentifikasi sebagai bakal calon yang berpendidikan tinggi, Iwa Karniwalah yang tingkat pendidikannya paling tinggi bergelar Doktor atau S-3," kata dia.
Iwa Karniwa memiliki tambahan keunggulan dari hasil survei mengingat 25,6 persen dari 5000 responden menghendaki juga Gubernur Jabar 2018-2013 dari kalangan birokrat.
"Hal itu cukup menggembirakan karena dapat diidentifikasi bahwa responden adalah pemilih yang cerdas, sehingga menghendaki Gubernur berpendidikan tinggi," katanya.
Selain itu, realitas itu pun memberikan peluang kepada orang-orang perguruan tinggi untuk turun gunung meramaikan bursa bakal calon Gubernur Jabar, seperti halnya Anis Baswedan yang kini menjadi Gubernur DKI Jakarta.
[ald]
BERITA TERKAIT: