Ketua Tim Disaster Victim Identification (DVI) Kombes Pol Pramujoko, menjelaskan bahwa bantuan bisa dilakukan lewat pemberian data berupa foto, rekam medis, maupun data pendukung lainnya.
"Kami sangat berharap keluarga rekan dan teman dekat, suami, pacar bisa memberi data lengkap korban, semisal punya foto yang memperlihatkan gigi atau pernah melakukan pemeriksaan gigi agar bisa diberi kepada kami," kata dia di Jakarta, Jumat, (27/10).
Selain itu, lanjut dia, bantuan juga dengan data pendukung lainnya semisal pernah memiliki jam tangan, cincin maupun keterangan korban pernah hamil, atau memiliki penyakit semisal tumor.
 "Itu bisa diserahkan kepada kami," sambung Pramujoko.
Kelengkapan data, lanjut dia, akan sangat membantu DVI dalam mengidentifikasi korban. Pasalnya kondisi para korban sudah memprihatinkan. Untuk itu data dari keluarga maupun rekan dekat korban sangat dibutuhkan.
"Kita tahu kondisi korban begitu rusak berat, sehingga perlu ketelitian tinggi dan dukungan keluarga untuk identifikasi lebih teliti seperti data foto yang memperlihatkan gigi maupun keterangan medis, karena tanpa ada pos moretem dari keluarga korban tidak ada artinya," tambah Pramujoko.
Menurutnya, para korban tersebut sudah tidak bisa untuk dilakukan identifikasi melalui pemeriksaan sidik jari. Untuk itu pihaknya melakukan pemeriksaan terhadap DNA, gigi, dan data pendukung lainnya.
 "Untuk pemeriksaan sidik jari tidak memungkinkan, untuk DNA ada yang bisa di periksa DNA ada yang tidak, jadi tergantung pada pemeriksaan gigi dan DNA dan primer rekam medis dan properti," tukasnya.
Sejauh ini tim DVI baru dapat mengidentifikasi satu orang korban bernama Surnah (14) dengan nomor kantong jenazah nomor satu.
"Hasil hari ini yang bisa dicapai ada satu dengan nomor kantong jenazah satu, teridentifikasi sebagai Surnah (14) dengan alamat Kampung selembaran, Kecamatan Kosambi, Tangerang," tutupnya.
[sam]
BERITA TERKAIT: