Anak perempuan itu bernama Sarah Wilhelmina Lenggu, yang selama sehari memimpin rapat pimpinan Propinsi NTT dan membahas pencegahan perkawinan usia anak yang masih menjadi persoalan di NTT.
Namun demikian, proses pengambilalihan jabatan gubernur tersebut hanya sebatas event yang digelar Plan International Indonesia dan dengan Pemerintah Propinsi NTT. Event itu bertema "Sehari menjadi Gubernur NTT" yang merupakan bentuk perayaan Hari Anak Perempuan Internasional.
"Setiap tanggal 11 Oktober, komunitas global merayakan Hari Anak Perempuan Internasional (International Day of the Girl) yang merupakan agenda tetap PBB. Agenda tersebut menjadi momentum berharga, guna menunjukkan komitmen semua pihak dalam upaya pemberdayaan dan perlindungan anak perempuan," kata Communications Manager Plan International Indonesia, Isni Ahmad dalam keterangan tertulisnya, Rabu (4/10).
Isni menjelaskan, sebagai organisasi hak anak dan kemanusiaan, Plan International Indonesia mengimplementasikan sejumlah program yang relevan, yang mencakup perluasan akses anak perempuan di bidang pendidikan, kesehatan, pemberdayaan ekonomi, serta pencegahan pernikahan usia anak.
"Berkaitan dengan perayaan Hari Anak Perempuan Internasional, Plan International Indonesia bekerja sama dengan Pemerintah Propinsi NTT mengadakan event 'Sehari menjadi Gubernur NTT'. Event ini sekaligus menunjukkan komitmen pemerintah, khususnya Pemprop NTT, dalam mendukung anak perempuan untuk MAJU (Mau belajar, Jadi pemimpin, Ambil keputusan, Untuk berhasil)," jelasnya.
Isni menjelaskan bahwa Sarah Wilhelmina Lenggu yang terpilih sebagai gubernur sehari itu merupakan anak yang terseleksi berdasarkan kecakapan serta kriteria yang dibuat Plan International, bersama dengan beberapa organisasi kaum muda mitra kerja, seperti Youth Coalition for Girls (YCG).
Momen perayaan Hari Anak Perempuan Internasional di NTT sengaja dilakukan lebih cepat, karena Gubernur Sehari tersebut nantinya akan mengikuti event Sehari Jadi Menteri, yang diadakan pada 11 Oktober nanti di Jakarta.
Pada 11 Oktober tersebut, sebanyak 21 anak muda terpilih dari seluruh Indonesia akan berkumpul di Kantor Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA) untuk ‘mengambil alih’ posisi Menteri beserta jajaran KPPPA.
[ian]
BERITA TERKAIT: