Kesenian tradisional Pulau Jawa itu sudah dipentaskan Jumadi sejak tahun 70an. Bahkan menjadi sumber rezeki untuk menafkahi anak istri.
"Saya melanjutkan saja, ini (peralatan kuda lumping) kan warisan dari orang tua," ujar pria paruh baya tersebut ketika berbincang dengan Kantor Berita Politik RMOL di area car free day, Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta.
Selain di area CFD, Jumadi mengaku biasa mentas di beberapa acara.
"Tiap minggu aja di sini. Kalau ada panggilan kadang TMII, Ancol, pernah juga di mal," tuturnya.
Menurutnya, dengan cara ini ia turut melestarikan budaya bangsa.
"(Kuda lumping) ini
kan buat
nyari rezeki sama biar orang tetap ingat sama budaya Jawa ini," tukas Jumadi.
[wid]