Harga Minyak Datar saat Tensi Timteng Naik

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Rabu, 31 Desember 2025, 11:21 WIB
Harga Minyak Datar saat Tensi Timteng Naik
Ilustrasi (Artificial Inteligence)
rmol news logo Harga minyak dunia bergerak relatif datar setelah pasar menilai memudarnya harapan perdamaian antara Rusia dan Ukraina, serta meningkatnya ketegangan geopolitik Timur Tengah, khususnya di Yaman. 

Dikutip dari Reuters, Rabu 31 Desember 2025, pada penutupan perdagangan Selasa, minyak mentah Brent untuk kontrak Februari turun tipis 2 sen atau 0,03 persen ke level 61,92 Dolar AS per barel. Tak jauh berbeda, minyak mentah acuan Amerika Serikat, West Texas Intermediate (WTI) melemah 13 sen atau 0,22 persen ke 57,95 Dolar AS per barel.

Sehari sebelumnya, kedua harga acuan minyak tersebut sempat melonjak lebih dari 2 persen. Kenaikan itu dipicu oleh serangan udara Arab Saudi ke Yaman serta tuduhan Rusia bahwa Ukraina menargetkan kediaman presiden Rusia. Peristiwa tersebut memperkecil harapan tercapainya kesepakatan damai antara Moskow dan Kyiv.

Analis dari Tudor, Pickering Holt, Matt Portillo, menyebut bahwa hambatan baru dalam perundingan damai Rusia-Ukraina bisa kembali memunculkan “premi risiko” pada harga komoditas. Artinya, harga minyak berpotensi tertahan di level tertentu tanpa arah yang jelas karena ketidakpastian geopolitik yang terus berlanjut.

Meski risiko gangguan pasokan kembali mencuat, para analis menilai pasar minyak global masih mengalami kelebihan pasokan. Kondisi ini diperkirakan akan menahan kenaikan harga minyak ke depan. 

"Harga minyak cenderung melemah pada kuartal pertama 2026 akibat semakin besarnya surplus pasokan minyak dunia," kata analis Marex Ed Meir. rmol news logo article
EDITOR: RENI ERINA

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA