Anggota Komite III DPD RI Abraham Liyanto menilai, keberpihakan negara terhadap pengembangan SDM sangat minim. Dibandingkan negara lain, kualitas SDM Indonesia jauh tertinggal. Hal itu karena negara lain sudah sejak lama fokus pada pengembangan SDM.
"Contohnya Korea Selatan dengan Indonesia, keduanya merdeka pada tahun yang sama hanya berbeda dua hari, tapi dalam urusan Iptek seperti langit dan bumi. Kenapa terjadi, karena mulai dari awal kemerdekaan Korea sudah fokus dalam pengembangan SDM-nya, sementara kita sibuk memanfaatkan potensi SDA (sumber daya alam)," bebernya di Komplek Parlemen, Jakarta, Senin (28/8).
Senator asal Nusa Tenggara Timur (NTT) itu berharap, adanya RUU Sisnas Iptek dapat memperbaiki mekanisme penyediaan data yang valid. Sehingga berbagai pihak termasuk pemerintah dapat menjalankan program dan kegiatan dengan tepat sasaran.
"Banyak pihak bicara dan bekerja berdasarkan data yang ngasal, tidak valid. Termasuk para pejabat, bicara kepada publik menggunakan data tidak akurat. Ini kelemahan kita, dan harus segera dibangun sistem yang merapihkan semua komponen, sehingga kita akan melesat untuk aspek Iptek," demikian Abraham.
[wah]
BERITA TERKAIT: