Demikian disampaikan anggota Eksponen Angkatan Muda Mudhammadiyah (AMM) Ma'mun Murod Al-Barbasy di Gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah, Menteng, Jakarta (Rabu, 9/8).
"Kalau nanti ada madrasah diniyah yang sampai bangkrut karena adanya permendikbud ini, silahkan laporkan pada menteri," ujarnya.
Ma'mun menyangkal pernyataan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) bahwa pemberlakuan full day school atau sekolah selama lima hari akan mematikan eksistensi Madrasah Diniyah. Menurutnya, kebijakan Kemendikbud justru menginginkan adanya sinergi antara sekolah dan madrasah. Kebijakan baru tersebut menginginkan Madrasah Diniyah semakin hidup.
"Rancangan pak menteri dalam permen ini adalah sekolah sampai siang lalu istirahat satu jam, dan dari jam dua sampai jam empat itu masuk diniyah. Jadi dengan permen ini justru Madin akan semakin hidup," jelasnya.
Kebijakan baru tersebut juga dapat disesuaikan dengan pendidikan agama lain. Sehingga, Ma'mun menilai respon PBNU yang menyebut keberadaan madrasah akan mati dengan adanya kebijakan itu adalah terlalu berlebihan.
"Jadi agak berlebihan jika kemudian permendikbud ini dianggap membunuh keberadaan Madrasah Diniyah," tegasnya.
[wah]
BERITA TERKAIT: